Home Ekonomi Persiapan Mudik Lebaran, PUPR Sebut Jalur Pantura Mantap 96,15 Persen

Persiapan Mudik Lebaran, PUPR Sebut Jalur Pantura Mantap 96,15 Persen

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut jalan nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa siap dilalui pemudik Idulfitri 2023. Jalan Pantura Jawa sudah 96,15% siap digunakan alias sudah mantap.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan, alokasi anggaran preservasi untuk meningkatkan kemantapan Jalan Pantura tahun 2023, yakni Jalan Pantura wilayah Banten sebesar Rp137 miliar atau naik dari tahun 2022 sebesar Rp109 miliar.

Untuk Jawa Barat dari Rp331 miliar menjadi Rp302 miliar, Jawa Tengah dari Rp203 miliar naik menjadi Rp543 miliar, dan Jawa Timur dari Rp365 miliar menjadi Rp348 miliar.

“Total anggaran preservasi jalan nasional di Pantura dari tahun 2018 hingga 2023 sebesar Rp6,52 triliun," kata Hedy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Menurutnya, anggaran sejumlah itu masih sangat kurang dibanding dengan beban jalan nasional di Pantura, tetapi pihaknya mengoptimalisasikan penganggaran preservasi jalan nasional menggunakan program IRMS V3 sebagai tools untuk menghitung kebutuhan anggaran dalam satu tahun. 

Secara teknis, Hedy Rahadian menyampaikan bisnis proses pemograman dan penganggaran preservasi, yaitu running Integrated Road Management System (IRMS) menggunakan survei kondisi jalan semester 2 tahun sebelumnya.

Data tersebut diinput dalam Sistem Masukan Data (SMD) dan selanjutnya dilakukan penajaman dengan balai di Ditjen Bina Marga untuk menyesuaikan rekomendasi penanganan hasil running IRMS dengan kondisi lapangan. “Baru kemudian Bina Marga melakukan pemaketan untuk penyusunan dokumen anggaran,” katanya.

Menurut Hedy, secara keseluruhan panjang jalan nasional lintas utara atau biasa disebut jalan Pantura dari wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sepanjang 1.219,43 km dengan kemantapan 96,15%. Artinya, masih sekitar 4 persen atau 60-70 km dalam kondisi kurang mantap.

Hedy mengatakan, kondisi tersebut disebabkan karena terjadi penurunan kemantapan jalan, khususnya di Pantura wilayah Jawa Tengah dari 97,45% (2020) menjadi 89,36% (2023).

“Tetapi untuk tahun 2023 Pantura Wilayah Jawa Tengah sudah dianggarkan Rp543 miliar atau terbesar sejak 6 tahun terakhir untuk perbaikan-perbaikan,” ujarnya.

Menurut Hedy, selain genangan banjir di lokasi jalan Pantura, fenomena lain juga perlu menjadi perhatian adalah persentase kendaraan berat yang melintasi Jalan Pantura lebih besar dibanding Jalan Tol Trans Jawa.

Berdasarkan data kondisi lapangan, lebih dari 80% kendaraan masih memilih jalan nasional sebagai jalur untuk melintasi Pantura, sehingga distribusi kendaraan belum merata dan beban terbesar masih pada jalan nasional.

“Terdapat kenaikan jumlah kendaraan berat di jalan nasional yang menyebabkan umur rencana pada perkerasan jalan tidak tercapai. Pada tahun 2022, komposisi kendaraan berat di jalan nasional mencapai 31,16% dan terdapat kenaikan dibanding 2021 yang sebesar 24,13%,” kata Hedy.

72