Home Ekonomi Chandra Asri Gandeng INA Garap Pabrik Chlor-Alkali Berskala Dunia di Indonesia

Chandra Asri Gandeng INA Garap Pabrik Chlor-Alkali Berskala Dunia di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Perusahaan petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asril) menggandeng Indonesia Investment Authority (INA) untuk bekerja sama mengembangkan pabrik chlor-alkali berskala dunia di Indonesia.

INA, bersama dengan calon investor internasional lainnya, akan menjajaki rencana pembelian saham PT Chandra Asri Alkali (CA) yang merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Chandra Asri yang telah didirikan sebagai special purpose vehicle untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik chlor-alkali berkala dunia.

Pabrik ini nantinya akan memproduksi lebih dan 400.000 metrik ton per tahun caustic soda yang dikenal juga sebagai sodium hydroxide, dan 500.000 metrik ton per tahun ethylene dichloride (EDC).

Adapun, sebagian bagian dari akselerasi pembangunan pabrik ini, Chandra Asri telah menandatangani perjanjian basic engineering and licensing dengan Asahi Kasei Corporation (AKC) dari Jepang.

Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri, Erwin Ciputra, mengatakan investasi aset hilir ini sejalan dengan strategi mencapai pertumbuhan transformasional melalui PT Chandra Asri Perkasa (CAP2). Nantinya pabrik chlor-aikai ini akan membantu memenuhi kebutuhan Indonesia dan Asia Tenggara yang terus meningkat akan caustic soda dan EDC.

“Kami senang dapat menjajaki peluang kerjasama dengan INA dimana pabrik ini akan mengurangi impor Indonesia dan meningkatkan ekspor negara dengan cara yang bermakna dan berkelanjutan." ujar Erwin dalam keterangan resmi diterima Gatra pada Jumat (14/4/2023).

Ia juga mengatakan bahwa, Investasi ini jelas mendukung ambisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, untuk memposisikan diri dalam rantai nial kendaraan listrik global guna memenuhi kebutuhan caustic soda yang terus meningkat.

Sehingga, meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di seluruh dunia ini otomatis akan mendorong permintaan nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai.

53

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR