Home Ekonomi BI Kepri: Masyarakat Harus Jeli Saat Infaq di Masjid Dengan QRIS

BI Kepri: Masyarakat Harus Jeli Saat Infaq di Masjid Dengan QRIS

Batam, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menghimbau masyarakat berhati-hati saat memberi sumbangan atau infaq di rumah ibadah dengan menggunakan barcode QRIS. Hal itu untuk mencegah adanya pemalsuan barcode yang diungkap oleh Aparat Penegak Hukum (APH) belakangan.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri Suryono meminta, masyarakat selalu lebih waspada dengan adanya pemalsuan kode batang atau barcode QRIS berkedok sumbangan pada kotak amal untuk rumah ibadah.

Seperti kasus pemalsuan barcode yang terjadi di sejumlah Masjid di Jakarta yang menyita perhatian masyarakat luas."Meski pelakunya yang di Ibu Kota telah diamankan, masyarakat Kepri harus tetap berhati-hati saat mau melakukan transaksi lewat QRIS di rumah ibadah. Cek dulu nama penerimanya, jangan sampai yang viral di medsos itu terjadi juga di Kepri," katanya, Jumat (14/4).

Modusnya, kata Suryono, pelaku diduga mengganti barcode pada kotak amal rumah ibadah menjadi barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) milik pribadi, sehingga sumbangan yang diberikan jemaah mengalir ke rekening pelaku. Hal seperti ini yang perlu diwaspadai saat ingin melaksanakan infaq.

"Misalnya, kita mau sumbang ke masjid A, tapi namanya yang tertera setelah melakukan scan adalah perseorangan, itu hati-hati dan perlu diwaspadai. Sebaiknya lebih jeli dan konfirmasi langsung kepada pengurus rumah ibadah tersebut," terangnya.

Suryono mengaku, hingga saat ini belum ada laporan kasus serupa yang terjadi di Provinsi Kepri, meski sebagian rumah ibadah terutama masjid dan musala telah menggunakaan QRIS. Pihaknya juga menyarankan kepada pengurus masjid setempat untuk melakukan pemeriksaan barcode QRIS secara berkala.

"Penggunaan QRIS sejatinya memiliki dampak yang sangat positif untuk perekonomian di masyarakat. Seperti adanya efisiensi pada sistem keuangan, menghindari peredaran uang palsu, hingga mempercepat proses transaksi dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

96