Home Nasional PHE Gelar Soft Launching Buku '21 Kartini Pertamina Hulu Energi'

PHE Gelar Soft Launching Buku '21 Kartini Pertamina Hulu Energi'

Jakarta, Gatra.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menggelar soft launching dari buku bertajuk "21 Kartini Pertamina Hulu Energi, Jejak Prestasi Perempuan di Hulu Migas", secara virtual pada Senin (17/4). Buku tersebut mengulas peran para pekerja perempuan yang tidak kalah penting dibanding para pekerja pria dalam bidang hulu energi.

"Di mana beliau-beliau (para pekerja perempuan) semua telah menjalankan tugasnya secara maksimal dan optimal, secara profesional, di samping juga beliau-beliau menjalankan tugasnya, peran sebagai istri, ibu, sahabat, dan tentunya peran di lingkungannya," ujar Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita, dalam acara soft launching buku, pada Senin (17/4).

Arya pun berharap, pengalaman dari para pekerja perempuan yang dituliskan dalam buku tersebut dapat memberikan pelajaran, tentang cara memanajemen waktu dan menyusun prioritas, menyeimbangkan peran, serta menjalankan tuntutan tugas dan tantangan yang ada di lingkungan kerja. Terutama, dalam konteks industri hulu energi, yakni guna memenuhi kebutuhan energi nasional.

Sementara itu, VP D&P Technical Excellence & Coordinator PT Pertamina Hulu Energi Mery Luciawati selaku salah seorang praktisi perempuan dalam industri tersebut mengatakan, ada sejumlah tantangan yang umum ia hadapi. Beberapa di antaranya seperti penyelarasan antara karier dan peran dalam rumah tangga, lokasi, serta stereotip.

Mery mengatakan, secara garis besar, perempuan biasanya dihadapkan dengan anggapan bahwa mereka secara fisik lebih lemah atau bahkan tidak memiliki kemampuan yang setara dengan pria. Selain itu, perempuan juga kerap kali dainggap emosional dan sering dinilai mengambil keputusan berdasarkan perasaan.

"Tetapi pemikiran ini dapat kita singkirkan dengan menunjukkan bahwa kita sebagai pekerja dan pemimpin perempuan, kita bisa memiliki komitmen dan integritas yang baik," ujar Mery. Menurutnya, penting untuk memiliki kompetensi yang baik dalam pengambilan keputusan serta sikap adaptif untuk dapat menyesuaikan diri dengan lokasi penempatan saat bekerja.

Di samping itu, penulis buku Fitri Kumalasari mengapresiasi peran praktisi perempuan dalam industri migas itu. Ia memandang, para praktisi itu pada dasarnya memiliki satu tekad yang kuat dan jelas untuk berkarier dalam ranah yang pada persepsinya amat didominasi oleh pria dan memiliki tingkat risiko pekerjaan yang cukup tinggi.

"Perempuan yang bisa terjun di industri ini itu sudah sangat luar biasa. Apalagi saat mereka ditugaskan untuk bekerja di wilayah yang remote," kata Fitri Kumalasari, dalam acara peluncuran itu.

Di sisi lain, sebagai perwakilan dari Gatra, Fitri juga menggarisbawahi kurangnya sorotan media terhadap praktisi perempuan dalam industri migas. Ia pun mengaku sulit untuk menemukan berita yang menarik terkait dengan peran para praktisi perempuan.

"Sebelum Gatra diberikan kesempatan untuk menulis buku ini, kami bias melihatnya, karena jujur, tidak ada sumber atau berita yang menarik mengenai peran perempuan di industri migas, terlebih hulu energi. Tetapi setelah kami menuangkan profil-profil perempuan Kartini ini ke dalam buku, ternyata lebih dari ekspektasi atau bayangan yang pernah kami bayangkan sebelumnya," ucapnya.

Fitri pun memandang penting penulisan buku profil tersebut. Ia juga berharap, ke depannya Gatra dapat kembali memiliki kesempatan untuk mewartakan profil praktisi perempuan yang bekerja di sederet industri yang pada persepsinya didominasi oleh pekerja pria.

190