Home Politik Survei Poltracking Indonesia: Prabowo Subianto Bertengger di Puncak Elektabilitas

Survei Poltracking Indonesia: Prabowo Subianto Bertengger di Puncak Elektabilitas

Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia mencatat nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden (Capres) dengan elektabilitas tertinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Tingginya elektabilitas Prabowo itu tercermin melalui tiga jenis simulasi, yakni simulasi 20 nama, 10 nama, hingga tiga nama capres.

"Relatif Pak Prabowo di atas, tipis ya, [dengan angka] 28,8%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda ketika memaparkan hasil elektabilitas capres dengan simulasi 20 nama, dalam rilis temuan survei nasional "Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres, dan Partai Politik pada Tiga Survei Nasional Terbaru" yang digelar virtual, pada Jumat (28/4).

Dalam simulasi itu, elektabilitas Prabowo tercatat hanya terpaut tipis di atas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang angkanya mencapai 27,5%. Sementara itu, elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tercatat ada di urutan ketiga, dengan angka 19,3%.

"17 nama yang lainnya berada di 5%," tambah Hanta Yuda.

Baca juga: Survei SMRC: PDIP Masih Jadi Favorit Kelompok Pemilih Kritis

Adapun, dalam simulasi 10 nama capres, nama Prabowo Subianto tercatat tetap berada di puncak elektabilitas dengan angka 30,1%. Sementara itu, Ganjar Pranowo juga tercatat tetap berada di urutan kedua dengan angka elektabilitas mencapai 28,3%, sedangkan Anies tetap bertengger di urutan ketiga dengan angka 20,4%.

Dalam model simulasi itu, tercatat bahwa angka elektabilitas sejumlah nama lain, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir, ataupun Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih berada di bawah 5%.

"Di luar tiga nama ini, semakin sulit akan muncul capres potensial kuat, mengingat Pilpres (Pemilihan Presiden) tinggal sembilan bulan sekian hari, kurang dari 10 bulan, 14 Februari 2024 mendatang, satu. Yang kedua adalah dari sisi nama, kita lihat masih relatif kompetitif, apalagi Prabowo dan Ganjar, ini sangat tipis sekali selisihnya, tapi perlu diukur setelah efek deklarasi Ganjar Pranowo," ucap Hanta Yuda.

Adapun, dalam simulasi tiga nama capres, nama Prabowo Subianto masih tetap bertengger di puncak elektabilitas dengan angka mencapai 33,0%. Ganjar Pranowo pun tercatat tetap mengekor di urutan kedua dengan angka 31,1%, diikuti dengan Anies Baswedan di urutan ketiga dengan angka 22,4%.

Apabila dibandingkan dengan hasil survei dengan jumlah responden yang sama pada Februari dan Maret 2023, angka elektabilitas Prabowo cenderung menunjukkkan kenaikkan. Di mana, elektabilitasnya pada Februari tercatat bertengger pada angka 26,1%, lalu naik di Maret dengan 27,2%, dan kembali meningkat pada April dengan 33,0%.

Baca juga: Hasil Survei Indikator: Prabowo Teratas Sebagai Calon Presiden

Di samping itu, elektabilitas Ganjar Pranowo tercatat sempat naik dari angka 34,6% di Februari menjadi 36,9% pada Maret. Namun demikian, elektabilitasnya justru turun ke angka 31,1% pada April.

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan tercatat sempat turun, dari angka 24,4% di Februari menjadi 21,3% di Maret. Meski begitu, elektabilitas Anies justru tercatat naik ke angka 22,4% pada temuan survei di April.

"Ada dinamika batalnya U-20, itu salah satu koreksi mungkin terhadap Pak Ganjar Pranowo, tapi juga, jangan lupa, Ganjar baru saja dideklarasikan. Kita tidak tahu, apakah trennya sama seperti Anies ketika dideklarasikan sempat naik, tapi mungkin ada potensi Ganjar sekarang trennya bisa naik kalau dilihat dari kepastian PDIP sudah mengusungnya," jelas Hanta, dalam kesempatan itu.

Sebagai informasi, kecenderungan elektabilitas itu merupakan temuan dalam survei nasional Poltracking Indonesia yang bertajuk "Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres, dan Partai Politik pada Tiga Survei Nasional Terbaru". Survei itu dilaksanakan dengan metode wawancara langsung dengan sebanyak 1.220 responden pada setiap periode survei di Februari, Maret, dan April 2023, dengan margin of error sebesar 2,9%.

Pada April 2023, survei itu dilakukan pada 9-15 April. Dengan kata lain, survei tersebut diadakan setelah adanya peristiwa pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, namun juga diadakan sebelum Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai capres usungan PDI Perjuangan pada Jumat (21/4) lalu.

90