Home Gaya Hidup Merengkuh Berkah Gunungan Ketupat dan Lepat Pekan Syawalan

Merengkuh Berkah Gunungan Ketupat dan Lepat Pekan Syawalan

Jepara, Gatra.com - Puncak perayaan pesta Lomban berlangsung di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sekitar ribuan warga berdesakan untuk merebutkan gunungan ketupat, selepas larung sesaji kepala kerbau pada Sabtu (29/4). Warga percaya, ada keberkahan dan keselamatan dari setiap ketupat dan lepat, atas rida dari Tuhan YME.

Secara kumulatif ada sebanyak 1.444 ketupat dan lepat dalam dua gunungan yang diarak dalam Pekan Syawalan, nama lain dari Pesta Lomban. Jumlah ini sesuai dengan tanggal 1 Syawal 1444 Hijriah.

Festival Ketupat Lepat ini, diawali dengan pementasan puisi, atraksi silat dan tari-tarian, sebelum akhirnya secara simbolis dipotong oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta. Setelah secara simbolis pita dipotong oleh Pj Bupati, sontak ribuan warga yang telah menunggu segera memperebutkan gunungan. Uniknya, mereka yang memperebutkan isi gunungan tidak hanya warga lokal Jepara, tetapi juga daerah tetangga seperti Kudus dan Pati.

Edy Supriyanta mengatakan, tradisi gunungan ketupat dan lepat ini merupakan kearifan lokal yang sudah turun temurun sejak ratusan tahun silam sehingga patut untuk dilestarikan. Di samping itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat di momen Hari Raya Idulfitri.

"Tradisi syawalan ini merupakan tradisi leluhur yang masih disakralkan hingga sekarang. Biasanya, masyarakat Jepara yang bekerja di Jakarta atau kota lainya, belum akan kembali ke perantauan sebelum prosesi Syawalan atau Pesta Lomban usai," ujarnya.

Dewi, salah seorang warga, mengaku bakal memanfaatkan ketupat dan lepat yang diperoleh sesuai kepercayaan yang diyakini masyarakat.

"Ini akan saya bawa ke sawah. Biar hasil panennya melimpah hingga tahun depan. Tentunya atas rida Allah," tutur warga Desa Karangrandu, Kecamatan Kedung itu.

Ihwal yang sama juga diutarakan Zaenal, warga Kembang. Ia mengaku, kupat dan lepet ini akan disantap bersama keluarga sebelum kembali ke perantauan.

"Senang bisa mengikuti Pesta Lomban, setiap tahun sekali menyempatkan diri bersama keluarga sebelum kembali ke Jakarta," terangnya.

107