Home Hukum Datangi Bareskrim Polri, Keluarga Aisiah Laporkan Enam Perusahaan

Datangi Bareskrim Polri, Keluarga Aisiah Laporkan Enam Perusahaan

Jakarta, Gatra.com- Pihak keluarga korban Aisiah Shinta Dewi Hasibuan (43), seorang perempuan yang ditemukan tewas di bawah lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis (27/4), mendatangi Gedung Bareskrim Mabes Polri.

Kedatangan suami Aisiah, Ahmad Faisal dan kakak Aisiah, Raja Hasibuan bersama para kuasa hukumnya melaporkan sekitar enam perusahaan terkait dugaan kelalaian jatuhnya Aisiah dari lift di Bandara Kualanamu.

“Bapak Ahmad Faisal ada di sini dan barusan kita udah selesai buat laporan polisi terhdapa 6 perusahaan yang sudah kita masukkan, termasuk nama direksi-direksinya,” kata salah satu kuasa hokum keluarga Aisiah, Indra Haposan Sihombing di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (2/5).

Adapun laporan diterima dengan nomor LP/B/81/V/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 2 Mei 2023.

Pihak keluarga melaporkan enam perusahaan berserta direksinya yakni Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin dkk; Dirut PT Angkasa Pura Solusi, Maulidin Wahid Honre dkk; Dirut PT Angkasa Pura Aviasi, Puvan Sripathy perwakilan CEO GMR Airports; GMR Airports Consorsium; dan Aeroport de Paris, dkk.

Keenam perusahaan itu dilaporkan atas dugaan tindak pidana kelalaian atau keaalpaan seperti dalam Pasal 359 KUHP.

“Enam perusahaan yang kami laporkan yang pertama adalah PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports, GMR Airpots Consorsium, dan Aeroports de Paris,” tutur kuasa hukum lainnya, Putri Maya Rumanti.

Putri menjelaskan kronologi singkat sebelum kejadian tewasnya Aisiah berdasarkan versi keluarga.

Menurut Putri, awalnya Aisiah mendatangi Bandara Kualanamu untuk mengantarkan keponakannya berangkat keluar negeri.

Setelah mengantarkan keponakannya ke tempat check in bandara, Aisiah kembali ke parkiran. Namun tak lama kemudian keponakannya menelepon agar Aisiah kembali ke dalam bandara. 

Berdasarkan rekaman CCTV, dalam perjalanan menuju tempat check in, korban naik lift seorang diri menuju lantai 2. Saat tiba, ia mengira pintu lift di hadapannya tidak terbuka dan rusak. Padahal, akses keluar berada di pintu yang ada di belakangnya.

Aisiah sempat menelepon keponakannya dan mengabarkan bahwa ia terjebak di dalam lift. Di saat itulah, dia memencet tombol dan berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya.

Saat pintu terbuka, Aisiah tidak melihat arah depan hingga akhirnya terjatuh ke celah sempit lift.

“Almarhum menelepon keponakannya tersebut menyamapaikan bahwa dia terkunci di dalam lift. Terjebak di dalam lift. Kemudian tidak lama itu langsung mati teleponnya,” tambahnya.

Putri menyebut, keponakannya itu langsung menghubungi pihak keluarganya untuk segera mencari Aisiah. Kejadian itu, menurutnya, terjadi sekitar pukul 20.00 WIB malam tanggal 24 April 2023.

Setelahnya, pihak keluarga pun langsung menghubungi staf keamanan atau security bandara untuk melakukan pencarian dan melihat CCTV.

Putri menambahkan, saat itu pihak bandara hanya menunjukkan CCTV di luar lift, bukan rekaman dari dalam lift. Pihak keluarga pun heran dengan hal tersebut.

“Padahal sudah jelas keponakan korban menyampaikan dengan pihak keluarga bahwa tantenya tadi menelepon terjebak di dalam lift. Nah ini pertanyaan kami kenapa tidak dicek terlebih dahulu CCTV yang ada di dalam lift,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat Aisiah ditemukan di bawah lantai dasar lift di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara pada Kamis (27/4).

Penemuan mayat mendiang Aisiah ini bermula dari petugas Aviation Security (Avsec) bandara mencium bau tidak sedap pada Kamis pukul 16.00 WIB.

Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengungkapkan, berdasarkan hasil rekaman CCTV atau kamera pengawas, Aisiah terjatuh dari lift.

Meski demikian, Irsan menegaskan, penyebab pasti yang membuat korban meninggal dunia masih menunggu hasil pemeriksaan forensik.

231