Home Teknologi Gerhana Susulan 05/05, Alam Tak Mau Kompromi, 1 Syawal 1444 H Jatuh pada...

Gerhana Susulan 05/05, Alam Tak Mau Kompromi, 1 Syawal 1444 H Jatuh pada...

Jakarta, Gatra.com- Gerhana tidak pernah datang sendirian! Gerhana bulan penumbra, 05/05, menggenapi fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), 20 April 2023. Gerhana Matahari pasti terjadi pada bulan baru, sedangan gerhana bulan pasti saat purnama. Tanggal 15 kalender lunar.

Jika GMT, 20/04, merupakan penanda tegas berakhirnya Ramadan 1444 H, gerhana bulan menguatkannya. Karena gerhana bulan ini terjadi tepat 15 hari sesudah GMT.

JIka GMT hibrida yang bisa disaksikan hampir seluruh dunia, gerhana bulan penumbra yang juga bisa disaksikan hampir seluruh jagat. Sekitar tujuh milyar manusia bisa menyaksikan gerhana bulan penumbra yang terjadi pada Jumat, 5 Mei 2023.

Tepatnya, 6.620.000.000 jiwa atau 83,89% penduduk bumi bisa menyaksikan beberapa fase gerhana penumbra. Dari jumlah itu, 4.490.000.000 (56,92) penduduk Bumi bisa menyaksikan seluruh gerhana dari awal hingga akhir. Demikian timeanddate.com, 23/04.

Data tersebut dicuplik dari data populasi mentah yang disediakan oleh Pusat Jaringan Informasi Ilmu Bumi Internasional (CIESIN) di Universitas Columbia.

Di Indonesia, gerhana bulan penumbra dimulai Jumat, 5 Mei, pukul 22:14:11 WIB. Gerhana maksimum (puncak gerhana) terjadi pada Sabtu, 6 Mei, 00:22:59 WIB. Gerhana berakhir 02:31:45 WIB. Data tersebut mengutip peristiwa gerhana di Jakarta.

Kami ulangi, gerhana Matahari hanya terjadi pada saat bulan baru! Gerhana bulan hanya terjadi saat full moon atau purnama. Gerhana bulan penumbra terjadi pada 15 Syawal 1444 H.

Jika menghitung mundur ke belakang, maka 1 Syawal jatuh pada Kamis, 20 April malam dan Jumat, 21 April siang. Durasi dari 20 April hingga 5 Mei, tepat 15 hari atau saat fase bulan purnama yang merupakan syarat terjadinya gerhana bulan. Sekali lagi, ini merupakan bukti astronomis tak terbantahkan bahwa 1 Syawal jatuh pada 21 April 2023.

160182