Home Nasional Turun Gunung, KASAD Berbagi Pengalaman Tempur kepada “Semut Hitam”

Turun Gunung, KASAD Berbagi Pengalaman Tempur kepada “Semut Hitam”

Malang, Gatra.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau Batalyon Infanteri Mekanis 512/Quratara Yudha atau Yonmek 512/Semut Hitam di kawasan Kesatrian, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 3 Mei 2023.

Dalam kesempatan itu, KASAD Dudung hadir didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Rahma Setyaningsih Dudung Abdurachman, yang terlihat akrab dan hangat menyapa semua pihak di lingkungan markas yang terkenal dengan julukan “Semut Hitam”.

Jenderal Dudung memberikan semangat para personel yang tengah mempersiapkan diri untuk diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Untuk keberhasilan misi dan pelaksanaan tugas ke depan, Jenderal Dudung berpesan agar personel selalu bersemangat, bersyukur menjalankan tugas, profesional serta menghindari pelanggaran dan tak lupa berdoa sesuai keyakinan.

"Saat masuk saya disambut yel-yel yang luar biasa begitu bersemangatnya. Tatapan mata tajam, galak, berani untuk menantang tugas di masa depan. Dimana saja kalian bertugas, jangan lupa selalu berdoa, jangan mengeluh, selalu bersyukur,” kata Dudung.

“Sebab kalau kita bersyukur, maka akan bahagia. Jangan larut dengan kesedihan dan memikirkan beban. Sebab pasti kebahagian akan datang," imbuh Jenderal Dudung diiringi tepuk tangan dari prajurit.

Dudung pun membagikan pengamannya dalam merintis karir serta pengabdian. Menurutnya, apa yang dicapainya hari ini sangat tidak mudah dan merupakan proses panjang. Kesabaran, semangat bekerja dan konsisten berdoa, serta dukungan keluarga, menurutnya menjadi kunci keberhasilan menduduki salah satu jabatan strategis di tubuh TNI.

"Pengalaman tempur sudah banyak saya rasakan. Saya pertama kali lulus Letnan dua tahun 88. Lalu tugas di Timor-Timur tujuh tahun, naik turun gunung, keluar masuk hutan, kepanasan, kehujanan, tidak bertemu keluarga, menolong rekan yang terluka atau meninggal karena tertembak, sudah saya rasakan,” tuturnya.

Pengalaman itu berlanjut saat ia ditugaskan berdinas ke Bali pada 1993, lalu pindah ke Bandung dan kota-kota lainnya. “Baru ingin cuti, istirahat, sudah ditugaskan lagi. Pernah juga dikirim menjadi tim penjaga perdamaian di Filipina Selatan," kata mantan Panglima Kodam Jaya serta lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri tersebut.

"Untuk itu saya minta kalian selalu semangat dan bersyukur, membantu dan mengayomi masyarakat. Sebab itu salah satu tugas pokok TNI adalah menjaga keutuhan wilayah negara kesatuan republik Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Jenderal Dudung menekankan hubungan yang harmonis antara senior dan junior harus dijaga. Pasalnya, dengan dilandasi saling asah, asih dan asuh dapat memberikan rasa aman, nyaman, produktif serta mempengaruhi keberhasilan tugas.

"Ada sebuah peristiwa, senior terluka di medan tempur. Nah, yang menolong, menggendong dan menyelamatkannya itu justru juniornya. Maka bangun lah suasana positif, keakraban, kasih sayang, tidak boleh lagi ada tindakan kekerasan dengan alasan apapun termasuk pembinaan fisik," pungkas mantan Gubernur Akmil tersebut.

Sebagai informasi, "Semut Hitam" adalah salah satu satuan tempur Infanteri Mekanis dalam TNI Angkatan Darat yang mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP), salah satunya adalah membantu tugas-tugas kemanusiaan yang berada di wilayah Korem 083/Baladhika Jaya.

Yonif 512/Quratara Yudha berada di bawah kendali Brigade Infanteri Mekanis 16/Wira Yudha, sebelumnya Yonif ini berada di bawah kendali Korem 083/Baladhika Jaya, Kodam V/Brawijaya. Batalyon ini didirikan pada 28 Mei 1948.

100