Home Ekonomi Ini Biang Kerok Ekonomi Maluku dan Papua Anjlok

Ini Biang Kerok Ekonomi Maluku dan Papua Anjlok

Jakarta, Gatra.com - Sepanjang kuartal I tahun 2023 ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,03%. Adapun secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua menjadi yang paling rendah yaitu hanya tumbuh sebesar 1,95%.

Bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, ekonomi kawasan timur Indonesia itu telah anjlok cukup dalam. Diketahui pada Triwulan I tahun 2022, ekonomi Maluku dan Papua justru tumbuh hingga 10,39%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud mengungkapkan alasan ekonomi di Maluku dan Papua merosot pada Triwulan I 2023. Menurutnya, aktivitas produksi pertambangan yang menjadi sektor utama di Papua mengalami penurunan.

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Triwulan I 2023 Tumbuh 5,03%

"Provinsi Papua menyumbang 53,17% terhadap perekonomian di kawasan Maluku dan Papua mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar minus 2,39% year on year," ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/5).

Edy mengatakan, penurunan produksi pertambangan di Papua disebabkan adanya bencana alam tanah longsor. Ia menyebut intensitas dan curah hujan yang tinggi menimbulkan bencana longsor sehingga mengganggu aktivitas penggalian di Freeport.

"Di Provinsi Papua yang paling banyak itu adalah pertambangan. Freeport pada Triwulan I 2023 ini aktivitas penggalian dan produksi menurun karena ada bencana tanah longsor di sana," jelas Edy.

Baca juga: BPS: Ada 7,99 Juta Orang Indonesia Masih Jadi Pengangguran Per Februari 2023

Kendati, Edy mengatakan secara keseluruhan struktur ekonomi RI di Triwulan I 2023 masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa. BPS mencatat, Pulau Jawa menyumbang pertumbuhan ekonomi RI sebesar 57,17%; Sumatra 21,82%; Kalimantan sebesar 9%; Sulawesi sebesar 6,87%; Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,68% serta Maluku dan Papua sebesar 2,46%.

"Pada triwulan ini Jawa tumbuh sebesar 4,96% di tahun 2023 sementara tahun sebelumnya tumbuh 5,08%. Ada sedikit perlambatan namun ditutupi oleh penguatan pertumbuhan di Sumatera yang mencapai 4,79%, Kalimantan 5,79%, Sulawesi 7%, Bali dan Nusra (Nusa Tenggara) 4,74%," ujarnya.

35