Home Ekonomi OJK Klaim Sektor Jasa Keuangan Semakin Sadar Biayai Proyek Hijau

OJK Klaim Sektor Jasa Keuangan Semakin Sadar Biayai Proyek Hijau

Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengklaim sektor jasa keuangan saat ini semakin sadar terhadap prinsip ESG (environmental, social and governance). Menurutnya, kesadaran tersebut dilihat dari semakin banyaknya produk dan instrumen layanan keuangan yang mendukung upaya transisi hijau.

"Baik di sektor perbankan, IKNB (industri keuangan nonbank) maupun pasar modal," ujar Mahendra dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Jumat (5/5).

Mahendra menilai, di sektor pasar modal pun para investor sudah mulai melirik investasi hijau yang berkelanjutan. Sejumlah indeks ESG, kata dia semakin marak bermunculan di pasar modal nasional. Misalnya indeks Sri-Kehati, Indeks LQ 45 Low Carbon Leaders, dan IDX ESG Leaders.

Baca juga: OJK Diminta Bikin Aturan Ideal Penyelenggaraan Bursa Karbon, Ekonom: Perlu Dipisah dari Bursa Efek

Adapun ihwal tindak lanjut implementasi Taksonomi Hijau Indonesia, Mahendra menyebut OJK telah melakukan sejumlah pilot project secara bertahap. Ia mengatakan bahwa pilot project implementasi taksonomi hijau tersebut baru dilakukan terhadap bank-bank besar di Indonesia.

"Ke depan pilot project ini akan diperluas dengan melibatkan institusi perbankan lainnya dari yang saat ini dibatasi beberapa bank sebagai pilot project," jelasnya.

Ia berujar, pihaknya berharap agar pilot project tersebut dapat mendorong pemahaman industri jasa keuangan terhadap taksonomi hijau. Dengan begitu, menurutnya fungsi intermediasi sektor jasa keuangan nantinya tidak hanya membiayai projek hijau. Namun, juga untuk mendanai transisi bagi sektor-sektor yang menghasilkan emisi karbon tinggi menjadi lebih ramah lingkungan.

Mahendra pun menuturkan, secara total besaran kredit yang telah disalurkan untuk pembiayaan proyek hijau dan berlanjutan mencapai Rp728,9 triliun.

"Exposure sektor jasa keuangan pada pembiayaan hijau juga terus kami dorong untuk lebih ekspansif lagi," jelasnya.

Baca juga: OJK Perkirakan Pengetatan Moneter Global Bakal Terus Berlanjut

77