Jakarta, Gatra.com - Direktur Jalan Bebas Hambatan (JBH) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Triono Junoasmono mengungkapkan ada tiga faktor kunci kelancaran pelaksanaan mudik Lebaran 2023 pada April lalu.

Triono mengatakan, ketiga faktor kunci yang melancarkan pelaksanaan mudik bulan lalu tersebut adalah ketersediaan dan kesiapan infrastruktur, regulasi dan manajemen, dan terakhir adalah perilaku masyarakat.

“Kami sudah mengupayakan, memaksimalkan, menyiapkan dari jalan nasional yang ada. Di sini maksudnya jalan tol dan non-tol,” kata Triono dalam acara diskusi publik ‘Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Mudik dan Dampak Ekonomi Lebaran’ secara virtual pada Jumat (5/5/2023).

Untuk jalan tol kata Triono, sebelum pelaksanaan mudik lebaran PUPR telah menyiapkan 70 ruas tol yang beroperasi dengan kondisi yang mantap. PUPR juga telah menambahkan sebanyak 11 ruas tol fungsional (sifatnya sementara) dan juga menambahkan berbagai fasilitas di rest area.

Terkait faktor kunci regulasi dan manajemen, Triono menjelaskan dalam hal ini adanya kebijakan cuti bersama dan adanya perpanjangan waktu cuti. Lalu, adanya manajemen lalu lintas hasil dari analisis dari PUPR, pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan yang memutuskan menerapkan beberapa simulasi traffic termasuk penerapan one way, contraflow dan ganjil genap.

“Kemudian, pembatasan pengangkutan logistik (truk/ kontainer), karena biasanya pengangkutan logistik ini cukup dapat mengganggu juga dari traffic flow yang ada. Karena biasanya kendaraan berat itu speednya relatif lambat sehingga dapat mengganggu dari kendaraan-kendaraan di belakangnya,” jelasnya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah perilaku masyarakat dalam pelaksanaan mudik 2023 kemarin. Perilaku-perilaku yang membuat pelaksanaan mudik Lebaran bulan lalu lancar di antaranya adalah tertib dan disiplin menaati aturan baik lalu lintas atau peraturan lainnya yang berlaku.

Selain itu, menurut Triono, masyarakat pada saat pelaksanaan mudik lebaran 2023 juga mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Dan update terhadap informasi kondisi jalan melalui media sosial. Ketiga perilaku tersebut sangat penting karena dapat mempengaruhi kondisi lalu lintas pada saat pelaksanaan mudik Lebaran.

“Tertip disiplin ini sangat penting, karena kami mencoba menganalisa penyebab kemacetan di jalan raya khususnya di jalan tol di beberapa titik yang ada di jawa sehingga sumber kemacetan yang ada di tahun 2022 kami analisa dan kami perbaiki di 2023,” ujarnya.