Home Ekonomi GAPKI: Produksi Minyak Sawit Maret Meningkat tapi Ekspor Turun

GAPKI: Produksi Minyak Sawit Maret Meningkat tapi Ekspor Turun

Jakarta, Gatra.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatatkan produksi minyak sawit mengalami peningkatan sebesar 12% dari bulan sebelumnya. Berlawanan dengan produksi, ekspor mengalami penurunan sekitar 9,3%.

irektur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan, peningkatan kinerja produksi untuk Crude Palm Oil (CPO) meningkat dari dari 3.883 ribu ton pada bulan Februari menjadi 4.349 ribu ton pada Maret. Lalu, Palm Kernel Oil (PKO) juga tercatat meningkat jadi 413 ribu ton dari 369 ribu ton pada bulan sebelumnya.

Berlawanan dengan produksi, kata Mukti, ekspor justru turun dari 2.912 ribu ton pada bulan Februari menjadi 2.641 pada bulan Maret.

"Penurunan terbesar terjadi pada produk olahan minyak sawit yang turun dari 2.254 ribu ton pada bulan Februari menjadi 1.880 ribu ton pada bulan Maret," kata Mukti dalam keterangak resmi pada Jumat (12/5/2023).

"Menurut negara tujuannya, penurunan ekspor terjadi untuk tujuan China (-242,8 ribu ton), Mesir & Timur Tengah (-129,4 ribu ton), Bangladesh (-50,5 ribu ton), India (-68,3 ribu ton), Belanda (-54,9 ribu ton) serta Malaysia," lanjut Mukti.

Namun, kata Mukti kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Rusia dan Pakistan. Dari penurunan ekspor ini menyebabkan nilai ekspor turun dari US$ 2.687 juta pada bulan Februari menjadi US$ 2.259 juta pada bulan Maret.

Mukti menilai penurunan nilai ekspor tersebut dapat terjadi meskipun harga CPO CIF Rotterdam untuk bulan Maret senilai US$ 1.030 per ton yang lebih tinggi dari harga bulan Februari sebesar US$ 997/ton (+3,2%).

"Berbeda dengan harga minyak sawit, harga minyak utama lain untuk bulan Maret justru mengalami penurunan masingmasing sebesar -9,9% untuk minyak kedelai Ditch FOB ex mill, -9,4% untuk minyak biji bunga matahari FOB NW Europe dan -12,1% untuk minyak rapeseed Dutch FOB Ex mill," katanya.

Disisi lain, Konsumsi dalam negeri tercatat mengalami kenaikan menjadi 1.812 ribu ton dari 1.803 ribu ton pada bulan Februari. Konsumsi untuk industri pangan naik menjadi 911 ribu ton dari 802 ribu ton, untuk industri oleokimia naik menjadi 187 ribu ton dari 185 ribu ton, sedangkan untuk industri biodiesel turun menjadi 714 ribu ton dari 816 ribu ton di bulan sebelumnya.

Dengan perubahan pada produksi, konsumsi dan ekspor tersebut, kata Mukti, maka stok akhir bulan Maret naik menjadi 3.138 ribu ton dari 2.765 ribu ton pada bulan sebelumnya.

"Memperhatikan harga minyak nabati utama lain yang turun, maka sangat mungkin harga minyak sawit akan segera ikut tertarik turun," tutupnya.

44