Home Regional Geger Timbunan Limbah Medis di Kawasan Perhutani Pati

Geger Timbunan Limbah Medis di Kawasan Perhutani Pati

Pati, Gatra.com - Sejumlah limbah medis di Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ditemukan berserak di antara gunung sampah di kawasan hutan milik Perhutani.

Cahyo, warga setempat mengatakan, saking banyaknya di sana sangat mudah dijumpai limbah alat suntik, obat-obatan kedaluwarsa, selang infus, dan limbah medis lainnya.

"Limbah medisnya macam-macam, ada jarum suntik, kantong kencing, selang infus, dan masih banyak lagi," ungkapnya di lokasi, Sabtu (13/5).

Diduga lahan Perhutani itu dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA) oleh seorang oknum pegawai Perhutani. Meski begitu, belum ada konfirmasi langsung dari instansi terkait.

Lantaran aksesnya yang cukup sulit, lokasi pembuangan sampah ini tidak banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat luas. Padahal, tempat ini telah difungsikan tidak sebagaimana mestinya bertahun-tahun lalu.

"Ini sudah ada lebih dari 10 tahun. Pemiliknya itu menurut kabar pengawas hutan [berinisial K]," ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Larangan, Suko, mengatakan, lokasi sampah itu memang benar-berada di lahan milik K. Hanya saja luas lahan sebagian besar adalah kawasan Perhutani.

"Yang dijadikan TPA sebagian besar adalah milik Perhutani Pati, sedangkan lahan yang dimiliki K hanyalah sedikit saja," ujarnya.

Suko mengaku acap kali menegur K terkait adanya TPA tersebut. Terlebih, di sana banyak sekali ditemukan limbah medis yang harusnya mendapatkan penanganan khusus. Bukan dibuang sembarangan di lokasi pembuangan akhir.

"Dari Pemdes sudah berulangkali menegur, tapi dia malah ngeyel. Khawatirnya ini kan sampahnya macam-macam, ada limbah medis pula. Kemarin saat banjir saja, sawah warga penuh sampah dan berbau, ini kan bisa menyebarkan penyakit," keluhnya.

 Limbah yang berada di kawasan perhutani itu, kata dia, sebagian besar berasal dari luar daerah. "Itu kan bukan sampah warga sini, justru dari Winong, Gabus, dan Kayen dengan tarif Rp30.000 per keluarga," pungkasnya.

135