Home Hukum Keluarga Korban Wanita Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu Cabut Laporan di Bareskrim

Keluarga Korban Wanita Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu Cabut Laporan di Bareskrim

Jakarta, Gatra.com - Keluarga dari Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38) yang tewas terjatuh dari lift memutuskan berdamai dengan pihak Bandara Internasional Kualanamu dan PT Angkasa Pura Aviasi.

"Atas kemauan dari keluarga korban, khususnya suaminya dan juga iktikad baik dari pihak PT Angkasa Pura Aviasi dan perusahaan induknya maka telah tercapai dengan kesepakatan perdamaian," kata pengacara keluarga korban, Hotman Paris dalam keterangan diterima pada Sabtu (13/5).

Hotman mengatakan, kliennya juga telah mendatangi Bareskrim Polri untuk mencabut laporan kasus tersebut.

"Mudah-mudahan permohonan pencabutan tersebut segera proses oleh Mabes Polri. Karena menurut dia, suaminya akan fokus untuk menjaga, merawat, dan membiayai hidup putri satu-satunya," ujar dia.

Sebelumnya, Ahmad Faisal selaku suami korban melaporkan enam perusahaan terkait dugaan kelalaian yang menewaskan istrinya ke Bareskrim Polri.

Laporan tersebut diterima dengan nomor laporan LP/B/81/V/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 2 Mei 2023 dengan nama pelapor Ahmad Faisal.

Keenam perusahaan yang dilaporkan tersebut yakni PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports, GMR Airpots Consorsium, dan Aeroports De Paris.

Peristiwa nahas itu bermula saat korban mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu Internasional pada Senin malam (24/4). Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia kemudian mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelepon keponakannya.

Di saat itulah, korban berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Pintu itu terbuka meski belum tiba di lantai yang seharusnya. Akan tetapi, saat pintu terbuka, korban tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke bawah kolong lantai 1 lift.

Jasad korban ditemukan pada Kamis malam (27/4), setelah tercium bau busuk. Akibat kejadian itu, keluarga korban melaporkan pihak bandara ke polisi karena sistem pengamanannya tidak profesional.

54