Home Nasional Puan Desak Pemerintah Cari Solusi Atasi Aksi Kekerasan KKB di Papua

Puan Desak Pemerintah Cari Solusi Atasi Aksi Kekerasan KKB di Papua

Jakarta, Gatra.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pihaknya telah menyoroti sederet kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Hal itu menyusul berbagai tindak kekerasan yang KKB lakukan sejak awal 2023 lalu.

Adapun, tindak kekerasan itu kerap kali memakan korban jiwa, yang bahkan tak sedikit jumlahnya. Tak hanya berasal dari kalangan TNI/Polri, tindak kekerasan itu bahkan berdampak pada masyarakat ataupun warga negara asing.

"Aksi kekerasan yang terus dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua juga menjadi perhatian DPR RI," kata Puan Maharani dalam sidang paripurna pembukaan Masa Sidang V Tahun Sidang 2022-2023, di Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (16/5).

Puan memandang, pemerintah perlu segera mengambil langkah untuk mengatasi serangkaian aksi kekerasan itu. Dengan demikian, situasi yang tidak aman bagi masyarakat dapat kembali terkendali.

"Pemerintah harus dapat mencari solusi dan strategi yang tepat untuk mengatasi situasi yang tidak aman dan aksi yang mengancam warga sipil, bahkan aksi yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, baik dari kalangan prajurit TNI maupun warga sipil," ucap Puan dalam kesempatan itu.

Tak hanya aksi kekerasan KKB, DPR disebut juga menyoroti sejumlah peristiwa yang terjadi selama beberapa waktu terakhir. Salah satunya mengenai cuaca panas ekstrem yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Puan menyebut, DPR RI akan bekerja bersama Pemerintah untuk melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisasi dampak cuaca ekstrim. Beberapa di antaranya seperti penurunan kualitas udara, meningkatnya kondisi kekeringan dan risiko kebakaran hutan, kerusakan infrastruktur, serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Di samping itu, Puan juga mengapresiasi upaya Pemerintah dalam mengendalikan inflasi, harga, dan ketersediaan pangan selama periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H lalu. Puan menilai, meski kenaikan harga komoditas tetap terjadi, namun masih dalam batas kendali dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

52