Home Politik Politisi NasDem Pertanyakan Apa Bahayanya Politisasi Identitas

Politisi NasDem Pertanyakan Apa Bahayanya Politisasi Identitas

Jakarta, Gatra.com - Ketua DPP NasDem, Willy Aditya menegaskan, tidak ada yang tabu soal politisasi identitas. Ketika hadir di acara diskusi di Universitas Muhammadiyah Jakarta, ia justru mempertanyakan sikap para akademisi yang mendukung politik identitas, tapi menolak adanya politisasi identitas.

"Politik identitas, gak papa, politisasi identitas berbahaya. Please, ajarkan saya, bagaimana memisahkan kedua hal ini," ucap Willy Aditya dalam acara diskusi publik di UMJ pada Rabu (17/5).

Menurutnya, memisahkan kedua hal ini adalah sesat pikir yang paling fundamental. Willy mengatakan, politik adalah perlagaan simbolik. Ia pun menceritakan soal ketika ia berdemo dulu dan alasan kenapa harus membawa bendera paling besar atau berjargon paling keras.

"Karena, kesadaran publik adalah kesadaran yang impresif, itu adalah kesadaran yang simbolik," kata Willy.

Ia pun mengambil contoh calon legislatif yang diusung PDIP di Pemilu 2024 nanti. Caleg yang berjumlah tujuh orang ini merupakan orang Batak dan beragama Kristen. Willy mengatakan, akan sulit bagi masyarakat ataupun parpol untuk tidak menerima identitas para caleg.

"Kesatuan kognitif dengan tindakan itu harus utuh. Jangan diceraiberaikan," kata Willy lagi.

Mengingat diskusi diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Willy mengatakan, kampus juga tentunya memiliki target pasar pada identitas tertentu, yaitu para pendukung aliran Muhammadiyah. Politisi NasDem ini menegaskan, politik identitas yang digunakan oleh sebagian atau semua parpol merupakan cara untuk menunjukkan diri mereka secara proporsional, objektif, dan radikal, bukan provokatif.

53