Home Sumbagsel Sumur Minyak di Muba Terbakar Tewaskan 2 Pekerja, Pemilik Kabur ke Lampung

Sumur Minyak di Muba Terbakar Tewaskan 2 Pekerja, Pemilik Kabur ke Lampung

Musi Banyuasin, Gatra.com - Usai sudah pelarian Sandri Haryanto (41), pelaku illegal driling yang menyebabkan dua korban tewas saat sumur meledak di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, pada Oktober 2022 lalu.

Pelaku merupakan pemilik sumur minyak ilegal yang terbakar dari api rokok para korban yang pada saat itu tengah melakukan penyaringan minyak di parit sekitar sumur. Naasnya, dari insiden kebakaran tersebut dua korban, yakni Anton (22) dan Rohmat (25) tewas di TKP.

Wakapolres Muba, Kompol Fahrin Husin, didampingi Kanit Pidum, Iptu Joharmen dan Kanit Reskrim Polsek Sanga Desa, Iptu Nashirin, mengatakan, pelaku Sandri berhasil ditangkap Sat Reskrim Polres Muba di tempat persembunyiannya di Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung pada Senin (15/5/2023), sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu juga pelaku langsung dibawa ke Mapolres Muba untuk diproses.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku jika dirinya pemilik sumur dan melakukan pengeboran ilegal pada 5 Oktober 2022 lalu dan sumurnya terbakar," ujarnya saat menggelar press release di Mapolres Muba, Rabu (17/5).

Saat itu, para korban melakukan penyaringan minyak dengan cara menutup aliran air pada parit menggunakan terpal plastik. Lalu mengambil minyak di atas air dengan kain dan busa.

"Pada aktivitas itulah, diduga korban menyalakan rokok sehingga memicu kebakaran. Akibatnya, dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, pelaku dijerat Pasal 52 Tahun 2001 tentang Migas dan terancam 6 tahun penjara serta denda Rp60 miliar.

"Barang bukti yang diamankan berupa minyak mentah sebanyak 5 liter, 1 kayu bekas terbakar, 1 pipa paralon bekas terbakar, dan atau plastik polibek hitam bekas terbakar," ujarnya.

Sementara itu, Sandri Haryanto (42) yang juga pemilik sumur, mengungkapkan usai terjadinya ledakan tersebut dirinya melarikan diri ke Provinsi Lampung. Hal tersebut dilakukannya untuk mengamankan diri pascaterjadinya ledakan.

"Saya melarikan ke Lampung pak usai kejadian. Ke rumah saudara usai kejadian itu," ungkap Sandri.

Ia mengaku memiliki 3 titik sumur dan sumur tersebut baru bulan 9 dan bulan 10 terbakar.

"Kalau untuk 3 sumur kurang lebih Rp300 juta modalnya," kata dia.

123