Home Ekonomi Shell Mulai Garap SPKLU untuk Dukung Penetrasi Kendaraan Listrik Indonesia

Shell Mulai Garap SPKLU untuk Dukung Penetrasi Kendaraan Listrik Indonesia

Jakarta, Gatra.com – Head of Daeler Network Shell Indonesia, Agung Saputra, mengatakan, selain fokus berbisnis Stasiun Pengisian Banhan Bakar Umum (SPBU) minyak, pihaknya juga mempersiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Agung di Jakarta pada pekan ini, menyampaikan, pihaknya menyiapkan bisnis tersebut karena Indonesia mulai menggunakan kendaraan listrik, baik itu mobil maupun sepeda motor. Ini juga untuk mendukung kebijakan pemerintah.

“Jadi sebenarnya kalau Shell secara company kita sudah melihat bahwa era itu akan hadir, akan datang. Akan sampai,” katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, ini soal kecepatan implementasi penerapan kendaraan listrik tersebut karena tergantung kesiapan dari suatu negara. Setiap negara kondisinya berbeda-beda sehingga penetrasi kendaraan listrik tidak akan sama.

“Perbedaannya ini kecepatan untuk penetrasinya itu dari satu negara ke negera lain akan berbeda. Bahkan untuk sebesar Indonesia ini, pulau ke pulau akan berbeda penetrasinya. Provinsi ke provinsi akan berbeda,” ujarnya.

Saat ini, Shell sudah mempunyai dan mengopersikan SPKLU di dua lokasi, yakni SPBU dan destinasi seperti mal. “Kalau di mal [destinasi] itu namana Shell Recharge,” katanya.

Sampai dengan saat ini, Shell Indonesia memiliki dan mengopersikan 9 SPKLU, terdiri 3 di SPBU ada 6 di destination. Dengan demikian, pihaknya sudah bersiap ke arah sana untuk menunjang kendaraan listrik.

“Saya enggak menampik karena di global sendiri bisnis strateginya Shall mengarah ke net zero emission, kita punya inspirasi untuk menjadi operator elektric energy charging terbesar di dunia,” ujarnya.

Shell menargetkan, mempunyai 500 ribu charging poin di dunia pada 2025. “Sekarang sudah tecapai sekitar 140-an ribu charging poin. Mayoritas memang di benua Eropa dan Amerika sudah mengarah sana,” ujarnya.

Sedangkan SPKLU di Indonesia, kata dia, masih dirintis dan pihaknya masih harus melihat sejalan dengan perkembangan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia. “Jadi kita masih tambah pelan-pelan penetrasi SPKLU kita,” ucapnya.

39