Home Kesehatan Kolaborasi Dexa Group, BKKBN, Polri, dan Bidan Dukung Target Turunkan stunting 14% pada 2024

Kolaborasi Dexa Group, BKKBN, Polri, dan Bidan Dukung Target Turunkan stunting 14% pada 2024

Wonosobo, Gatra.com– Dexa Group bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wonosobo mengedukasi para bidan terkait upaya pencegahan stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Hal ini untuk mendukung agar target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 dan 17,8 persen pada 2023 tercapai. Target ini merujuk Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang menunjukkan bahwa prevalensi stunting nasional mengalami penurunan menjadi 21,6 persen atau turun 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Wonosobo bisa menjadi best practice untuk penurunan stunting karena penurunannya jauh di atas nasional. Nasional hanya bisa menurunkan 2,8%, sementara Wonosobo turun 5,4%. Ini luar biasa,” kata Kepala BKKBN RI Bapak Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (23/5).

Baca juga: BKKBN Sebut Masyarakat Belum Sadar Bahaya Besar Stunting

Menurut Hasto, edukasi kepada para bidan memiliki peran yang penting karena bidan menjadi provider yang paling kompak dan paling dekat dengan masyarakat pedesaan. Bidan harus bisa mengawal sejak dari calon pengantin, karenanya jumlah tim pendamping mencapai 2.000 orang lebih, sementara bidan mencapai sepertiga atau sekitar 670 bidan.

“Itulah saya pesan ke bidan supaya mereka yang edukasi ke lingkungannya, termasuk soal nikahnya, hamilnya, kontrol pada saat 1.000 HPK. Wonosobo optimis untuk capai 14%, karena lihat trennya 5% jadi 2024 diharapkan tercapai. Kalau di 2023 target nasional di 17,8-17,9%,” kata Hasto.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nur Hidayat menyebut penurunan angka stunting di Kabupaten Wonosobo didukung optimalisasi kolaborasi pentahelix. Mulai dari perangkat daerah, dunia akademik, korporasi, serta lembaga nonorganisasi pemerintah.

“Kami juga mencanangkan dan melaksanakan beragam program di antaranya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) guna memberikan makanan bergizi bagi balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik yang merupakan kerjasama lintas sektor dan swasta, aksi bersama seperti Gerakan Masyarakat Membangun Jamban Sehat, Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting, Grebeg Stunting bersama rumah sakit. Semuanya menyasar berbagai lapisan dalam masyarakat,” katanya.

Baca juga: Literasi Kesehatan Rendah, Penyebab Kasus Malnutrisi

Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan MoU antara Polri dengan BKKBN untuk mendukung penuh program penurunan stunting dengan berbagai macam kegiatan yang obyektifnya perluasan pelayanan untuk mencegah stunting, termasuk di dalamnya penyaluran bantuan.

Sementara itu, Ketua IBI Jawa Tengah, Sumiarsih menjelaskan peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupan melalui upaya promotif dan preventif untuk menurunkan stunting.“Upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting pada ibu hamil dan bersalin, di antaranya mengupayakan jaminan mutu antenatal care terpadu, menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori protein dan mikronutrien, menyelenggarakan konseling inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif,” jelasnya.

Demikian halnya dengan Dexa Group. Pimpinan Dexa Medica, V. Hery Sutanto mengatakan Dexa Group berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Polri, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya.

Baca juga: Bahaya Defisiensi Mikronutrien Hingga Risiko Stunting

Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga beperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya melalui produk HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

“HerbaAsimor dari ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan fraksi aktif ikan gabus membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor,” jelas Hery.

Inovasi lainnya, yakni di bidang teknologi melalui aplikasi Teman Bumil dengan sekitar 3,7 juta pengguna di Indonesia sejak tahun 2017. Aplikasi ini memfasilitasi para bidan agar mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” katanya.

163