Home Regional Pimpinan Dewan Meradang, Aroma Polarisasi Politik Jelang 2024 Menyengat di Kantor Setwan

Pimpinan Dewan Meradang, Aroma Polarisasi Politik Jelang 2024 Menyengat di Kantor Setwan

Kendal, Gatra.com- Menjelang tahun politik, aroma dugaan polarisasi politik menyengat di lingkungan Sekretariat Dewan (Setwan) Kendal. Di kantor para wakil rakyat yang berasal dari berbagai partai politik ini, baru-baru ini dibagikan kaos olahraga berwarna kuning untuk dipakai pada hari Jumat.

Kaos berwarna kuning bertuliskan Setwan Kendal tersebut, diduga sebagai bentuk polarisasi politik mendukung Partai Golkar, partainya Bupati Kendal.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pembagian kaos berwarna kuning dan bertuliskan Setwan Kendal sudah berlangsung sejak Senin kemarin (23/5/2023). Kaos itu dibagikan ke sejumlah pegawai yang berada di lingkungan Setwan Kendal.

Aroma dugaan polarisasi politik di lingkungan kantor sekretariat dewan, yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan (Sekwan), sontak menjadi sorotan para pimpinan DPRD Kendal.

Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Sodik mengaku sangat menyayangkan adanya polarisasi politik di lingkungan Setwan Kendal. Menurut dia, menjelang tahun politik seharusnya birokrasi di Kendal menjadi contoh cara berpolitik yang baik bagi masyarakat untuk menunjukkan kenetralannya.

"Di Kendal ini birokrasi yang ada belum bisa menunjukkan sikap netralitas berpolitiknya," terang Mahfud Sodik, Selasa (24/5/2023).

Bukti ketidaknetralan birokrasi terhadap para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kendal, imbuhnya, dapat dilihat dari berbagai simbol warna kantor sejumlah dinas yang dicat identik dengan warna partai pengusung Bupati.

Tak sampai di sini, kata Mahfud, birokrasi di Kendal juga memberikan baju-baju seragam selaras dengan warna partai yang sedang berkuasa. "Ini mindset yang salah. Dan ini yang harus dirubah," tandasnya.

Mahfud berharap, ke depan birokrasi tak hanya bertindak asal bapak senang dan tak menunjukkan keperpihakannya dalam berpolitik, namun bekerja secara maksimal untuk memajukan dan mensejahterakan seluruh masyarakat Kendal.

"Ini sangat penting untuk dijadikan pendidikan politik bagi masyarakat Kabupaten Kendal dan perlu adanya pendewasaan bersama," ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Kendal Annurochim sangat menyayangkan tindakan Setwan ini. Menurut dia, tindakan tersebut sangat tidak etis dilakukan sebuah birokrasi.

"Ini berlaku tak hanya di Setwan tapi semua OPD, karena sangat tidak etis sekali. Semua tahu bahwa kepala daerah yang sekarang menjabat ini tak hanya diusung satu partai," ungkap Annurochim.

Dengan tegas Annurochim meminta kepada semua birokrasi untuk mengundurkan diri dari PNS jika ingin terlibat dalam dunia politik.

Dalam kesempatan ini, dia juga menyinggung langkah Sekda Kendal yang menguningisasi seragam batik pegawai di lingkungan Pemkab Kendal.

"Ingat, ini sudah bukan jaman orde baru. Ini jaman digitalisasi, jaman modern. Jangan seperti itu. Politik identitas ditonjol-tonjolkan seperti itu. Yang real kerja saja untuk kemajuan Kendal agar Kendal maju, baldatun toyyibatun warobbun ghofur," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengajak seluruh elemen masyarakat dan segenap partai politik untuk bersama-sama menanggalkan bajunya bekerja keras demi mewujudkan kemajuan Kabupaten Kendal.

"Ayo bersama-sama bangun Kendal. Majukan infrastrukturnya, khususnya jalan. Karena sebagai kota penyangga Semarang, jalan kita bobroknya luar biasa. Kita sangat siap diajak untuk bersama-sama mengajukan permohonan ke Kementerian PUPR," katanya.

 

417