Home Sumbagsel Antisipasi Petani Kopi Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Saran dari Disbun

Antisipasi Petani Kopi Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Saran dari Disbun

Palembang, Gatra.com - Karena cuaca ekstrem yang terus terjadi dua tahun terakhir ini membuat produksi kopi petani di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penurunan yang signifikan.

“Terlebih, permintaan banyak tapi produksi sedikit. Jadi, berlaku hukum pasar harga menjadi naik dan ini bukan hanya di Sumsel, tapi juga di dunia,” ujar Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel, Rudi Arpian di Palembang, Senin (29/5).

Menurutnya, untuk mengatasi suhu ekstrem tanaman kopi perlu penyiraman. Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumsel sudah beberapa tahun ini memberikan bantuan terbatas pembuatan irigasi, baik berupa embung maupun pipanisasi dan ini dapat juga dilakukan oleh kelompok secara swadaya mengingat keterbatasan anggaran pemerintah.

“Hal itu agar produksi kembali naik juga harus rutin dilakukan pemupukan karena biasanya petani memang jarang memupuk kopi dan hanya mengandalkan berbuah secara alami saja,” kata dia.

Bukan itu saja, pihaknya menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah saat panen harus dengan cara melakukan petik merah atau matang sempurna dan tidak lagi petik pelangi. Pasalnya, harga pun akan berbeda jika dijual petik merah.

“Kemudian yang perlu diperhatikan juga agar produksi kopi kembali bagus adalah perawatan kopi pasca panen karena itu akan mempengaruhi produksi selanjutnya,” ujar dia.

Selain itu, lanjutnya, tanaman kopi yang sudah tua perlu diremajakan, pemerintah provinsi setempat sudah mengenalkan. Dimana, peremajaan dengan cara sambung pucuk yaitu dengan cara menggabungkan dua jenis tanaman kopi robusta, yang jenis kopi lokal sebagai batang bawah (karena perakarannya kuat sehingga tidak mudah roboh) dengan entres dari jenis atau klon kopi unggul sebagai batang atas yang produksinya tinggi.

Ia menjelaskan, caranya pohon kopi dipotong setinggi 1 m hingga 1,5 m atau setinggi orang normal. “Nah, batang inilah nanti jadi batang bawah. Setelah tumbuh beberapa tunas baru pada batang yang sudah dipotong tadi. Baru dilakukan sambung pucuk dengan entres dari jenis klon unggul,” ujarnya.

Adapun langkah selanjutnya tinggal perawatan atau pemeliharaan tanaman tadi seperti memupuk, pencegahan hama dan penyakit , pemberian pohon naungan dan lain lain sampai tanaman tadi berbuah.

“Dari hasil sambungan tadi dengan perawatan yang optimal, hasil produksi kopi bisa meningkat tiga sampai empat kali lipat. Jadi, dengan produksi meningkat pendapatan petanipun akan meningkat,” katanya.

50