Home Politik PDIP Ungkap Alasan Pilih Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup

PDIP Ungkap Alasan Pilih Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan partainya lebih memilih implementasi sistem proporsional tertutup dibanding sistem proporsional terbuka dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hasto mengatakan, hal itu dilandasi atas proses kaderisasi di PDI Perjuangan yang diakuinya telah berjalan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan kader-kader yang berkualitas.

"PDI Perjuangan ini lahir sebagai partai yang mempersiapkan calon-calon pemimpin melalui proses kaderisasi kepemimpinannya dengan baik," kata Hasto Kristiyanto ketika ditemui awak media di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (29/5).

Menurut Hasto, ada banyak tokoh yang lahir dari pemilu dengan sistem proporsional tertutup, yang justru mengedepankan aspek-aspek kualitas sebagai seorang leader dalam menjalankan fungsi legislasi anggaran dan pengawasan.

Terlebih, Hasto mengatakan bahwa pihaknya juga melihat ada kecenderungan kapitalisasi dalam pelaksanaan pemilu dengan sistem proporsional terbuka yang dapat memicu keterpilihan berdasarkan popularitas.

"Kami tidak ingin tersandera di dalam kapitalisasi di dalam pemilu yang terbuka yang memang sangat liberal, sangat kapitalistik yang memang ujungnya sangat popularitas yang berbiaya mahal," ujarnya.

Meskipun begitu, Hasto mengaku, pihaknya menyerahkan keputusan terkait sistem proporsional Pemilu 2024 itu kepada pihak Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, PDI Perjuangan siap untuk maju dalam kontestasi politik mendatang, baik itu dengan sistem proporsional terbuka ataupun tertutup.

"Apapun keputusan dari Mahakamah Konstitusi, susunan calon legislatif dsri PDI Perjuangan memang dipersiapkan untuk sistem proporsional terbuka, mengingat aturan yang berlaku sampai saat ini sambil menunggu dari keputusan Mahkamah Konstitusi," tandas Hasto dalam kesempatan itu.

Untuk diketahui, delapan dari sembilan fraksi partai politik di DPR RI telah menyatakan sikap untuk menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Kedelapannya antara lain fraksi Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dengan kata lain, hanya ada satu fraksi yang menginginkan diberlakukannya sistem pemilu proporsional tertutup. Partai tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah PDI Perjuangan.

70