Home Olahraga Punya Potensi, Sumbar Rancang DBOD untuk Cetak Atlet Unggul dan Berprestasi

Punya Potensi, Sumbar Rancang DBOD untuk Cetak Atlet Unggul dan Berprestasi

Padang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merancang Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD). Tujuannya untuk menggali potensi bidang olahraga di daerah.

DBOD ini dibentuk karena Sumbar memiliki banyak potensi unggulan dalam bidang olahraga. Maka untuk memupuk potensi itu dibutuhkan pembinaan khusus, agar mampu menoreh berprestasi.

"Kita ingin mencetak atlet yang tak hanya berprestasi di tingkat daerah, tapi juga tingkat nasional bahkan internasional," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar, Maifrizon di ruangannya, Senin (29/5).

Menurutnya, program DBOD ini berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan di daerah yang secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis dan berkelanjutan sejak dini.

"Ya, karena di pusat sudah ada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), makanya kita ingin ada yang serupa di tingkat daerah," ujarnya.

Rancangan DBOD ini, yakni membina calon atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) secara terpusat. Salah satunya di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) UPTD Keberbakatan Bidang Olahraga, Sumbar.

Setiap anak yang dibina sebagai calon atlet di PPLP ini, dibiayai oleh pemerintah. Tugasnya hanya belajar, sekolah, dan latihan setiap harinya. Upaya ini untuk mencetak atlet-atlet Sumbar yang andal di masa depan.

"Sekarang setidaknya ada 12 cabor unggulan kita bina di PPLP, seperti sepak bola, silat, atletik, gulat, dan lainnya. Mulai dari makan, hingga uang saku kita kasih," terangnya.

Terkait pembinaan atlet ini, Maifrizon mengakui perlu adanya pembenahan dari berbagai aspek. Terutama sarana dan prasarana pendukung dalam setiap cabor, yang saat ini dinilai masih kurang memadai.

Kepala UPTD KBOR Dispora, Rafli Efendi menambahkan, saat ini 131 calon atlet dari 12 cabor dibina di PPLP Sumbar. Paling banyak dari sepak bola, yakni 22 orang dan 18 orang sepak takraw.

Kemudian, atletik 22 orang, gulat 14 orang, pencak silat 16 orang, senam 11 orang, taekwondo 10 orang, tinju 8 orang, karate 6 orang, panahan 5 orang, judo 4 orang, dan balap sepeda 5 orang.

"Kita ada 71 orang dibiayai APBD dan 60 orang dibiayai APBN. Kalau dari APBD dibantu Rp500 ribu per orang setiap bulan, tapi kalau APBN Rp600 ribu/bulan," ungkapnya.

227