Home Ekonomi IKN Jadi Salah Satu Target Pasar Terbesar Industri Keramik Nasional

IKN Jadi Salah Satu Target Pasar Terbesar Industri Keramik Nasional

Bogor, Gatra.com - Kepala Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) Kementerian Perindustrian, Azhar Fitri mengatakan bahwa industri keramik nasional memiliki peluang dan prospek yang sangat baik.

Hal itu diucapkan Azhar seiring adanya pertumbuhan ekonomi pasar domestik yang selalu meningkat melalui banyaknya proyek infrastruktur pemerintah dan swasta. Salah satu proyek infrastruktur yang sangat potensial yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berlangsung.

Ia berharap, para pelaku industri keramik dan material nonlogam dalam negeri bisa turut serta mengambil bagian dalam pembangunan IKN. Tentunya, dengan produk yang telah tersertifikasi SNI dan dapat diperoleh melalui jasa layanan industri BBSPJIKMN.

"Yaitu layanan jasa standardisasi, sertifikasi produk SNI, pengujian mutu produk dan verifikasi TKDN," katanya dalam acara Temu Usaha Industri 2023 di Bogor, Selasa (30/5).

Ia menyebut, BBSPJIKMN juga memberikan jasa layanan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dalam bentuk penyediaan peralatan uji kendali mutu, transfer/alih teknologi, dan kemitraan jasa industri. Selanjutnya pemanfaatan limbah, rancang bangun peralatan proses, hingga pendampingan penerapan industri 4.0. selain itu juga terdapat jasa layanan konsultansi, bimbingan teknis, dan kalibrasi.

"Dalam road map industri keramik nasional dari asosiasi, menyebutkan bahwa produksi keramik di tahun 2023 yang semula 551 juta meter persegi akan ditingkatkan menjadi 625 juta meter persegi," jelas Azhar.

Jumlah produksi industri keramik juga akan ditingkatkan lagi menjadi 810 juta meter persegi. Peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi target angka per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara yang sebesar 3 meter persegi.

"Apabila target tersebut terpenuhi akan menjadikan Indonesia sebagai produsen ke empat terbesar keramik di dunia dan terbaik di Asia," jelasnya.

Azhar menyebut, tingkat utilisasi industri keramik saat ini berada pada angka 78%. Targetnya, tingkat utilisasi ini akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.

"Bagi industri keramik nasional selain meningkatkan utilisasi juga diperlukan upaya inovasi (variasi) pada produknya yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli konsumen di dalam negeri dan konsumen luar negeri," ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Azhar, penjualan produk-produk industri keramik nasional akan lebih menarik dan kebal terhadap pelemahan konsumsi yang didorong oleh perubahan inflasi dan dampak penyesuaian harga BBM di akhir tahun kemarin.

453