Home Regional UINSA Surabaya Gelar Perencanaan Strategis Desa Binaan Jelang Pelaksanaan KKN Tematik 2023

UINSA Surabaya Gelar Perencanaan Strategis Desa Binaan Jelang Pelaksanaan KKN Tematik 2023

Nganjuk, Gatra.com – Lilik Huriyah, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), menyampaikan bahwa pihak UINSA mengusung 5 tema dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik tahun ini. Lima tema itu meliputi KKN Stunting, KKN Pemberdayaan UMKM, KKN Pemberdayaan Masjid, KKN Siaga Bencana, dan KKN DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak).

"KKN tematik ini yang masih permulaan yakni KKN tema DRPPA yang merupakan program bersama Kemendes dengan Kemen PPPA). Ini hal yang baru di tahun ini, Pemkot Surabaya juga meminta Perguruan Tinggi di Surabaya untuk melakukan pembinaan di desa-desa. Seperti mendampingi kampung sehat, kampung belajar, kampung ramah anak dan sebagainya," jelas Doktor Lilik dalam pengarahan pra-KKN Selasa (30/5/2023) di Pendopo KRT Sosrokoesoemo, Kabupaten Nganjuk.

Dr. Lilik berharap KKN tahun 2023 UINSA Surabaya di Kabupaten Nganjuk dapat memberikan kontribusi nyata dan mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan sesuai konsep SDGs (Sustainable Development Goals). Ia juga menyampaikan pihak kampus akan berkolaborasi dengan 40 desa dan 12 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.

"Semoga KKN tahun ini menjadi sesuatu yang benar nyata dan berdampak bagi pemerintah Kabupaten Nanjuk untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan SDGs," harapnya.

Sementara itu Dr. Agus Afandi dosen riset dan pemberdayaan masyarakat UINSA Surabaya mengatakan, KKN tersebut akan dilaksanakan pada 17 Juli - 25 Agustus 2023. UINSA akan menerjunkan 3.970 mahasiswa dengan mengambil lokasi di 4 kabupaten yakni di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo, masing masing kabupaten 40 desa.

"Kami mohon kepada kepala desa untuk memahami proses yang akan kami lakukan dan memohon agar anak- anak kami bisa panjenengan dampingi dalam pelaksanaannya," tuturnya.

Dr. Agus mengatakan dalam pelaksanaannya KKN tersebut menggunakan 3 metodologi penelitian yang nantinya digunakan untuk menganalisis sesuai dengan tema masing-masing kelompok.

"Kami menggunakan metodologi PAR (Participatory Action Research), ABCD (Asset Bassed Community Development), CBR (Community Bassed Research). Dari metode inilah mahasiswa akan memperoleh hasil dari temanya masing-masing," paparnya.

Dirinya berharap pemerintah desa setempat yang menjadi lokasi terpilih KKN tahun ini dapat memberikan sebuah apresiasi kepada mahasiswa yang memberikan kontribusi dan bekerja nyata untuk masyarakat desa setempat berupa sertifikat/piagam.

"Kami berharap agar bapak/ibu kades bisa memberikan penghargaan terhadap karya pengabdian mahasiswa kami dengan dibuatkan sertifikat. Sebagai wujud apresiasi juga sebagai kenangan kami atas kerja nyata mahasiswa kami untuk masyarakat desa di wilayah Nganjuk," harapnya.

113