Home Ekonomi Ini Masalah Utama Produksi Susu Dalam Negeri Masih Rendah

Ini Masalah Utama Produksi Susu Dalam Negeri Masih Rendah

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengatakan bahwa produksi susu dalam negeri masih sangat tergantung pada impor bahan baku. Hal ini lantaran produksi bahan baku susu Indonesia masih sangat rendah.

Menurutnya, saat ini hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri sehingga 80% sisanya masih harus diimpor. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan di hulu.

Masalah utamanya, berada pada masih sedikitnya populasi sapi perah di Indonesia yang hanya 592 ribu ekor. Selanjutnya, produktivitas sapi perah rakyat juga masih sangat rendah, berada di kisaran 8-12 liter per ekor per hari.

"Masalah selanjutnya, tingginya rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu (0,5-0,6)," katanya di Jakarta, Rabu (31/5).

Selain itu, lanjut Putu, pengembangan produksi susu segar juga dihadapkan pada terbatasnya lahan untuk kandang dan pakan hijauan. Kemudian, minimnya kepemilikan sapi perah peternak rakyat yang hanya dua hingga tiga ekor per peternak.

Biaya pembesaran anakan sapi perah juga disebutnya cukup mahal. Terlebih, pemahaman peternak rakyat akan Good Dairy Farming Practices (GDFP) masih rendah, serta masih minimnya minat anak muda untuk menjadi peternak.

Oleh karena itu, Kemenperin mengapresiasi Frisian Flag Indonesia (FFI) yang memiliki program Young Progressive Farmer Academy. Pasalnya, program ini bertujuan mendorong minat peternak muda menjadi profesional dan memiliki kemampuan manajemen peternakan yang lebih baik dan berkelanjutan.

"Sebagai kontribusi nyata industri pengolahan susu, program FFI Young Progressive Farmer Academy akan mendorong peningkatan produksi susu nasional melalui peningkatan skala bisnis peternak tradisional, produktivitas para peternak ini akan meningkat dan pada akhirnya ikut meningkatkan kesejahteraan mereka," ucapnya.

153