Home Lingkungan Jelang Hari Lingkungan Hidup, 2023 GulaVit Jakarta E-Prix Ajak Siswa Sekolah Dasar Olah Sampah Plast

Jelang Hari Lingkungan Hidup, 2023 GulaVit Jakarta E-Prix Ajak Siswa Sekolah Dasar Olah Sampah Plast

Jakarta, Gatra.com - Guna menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak usia dini, 2023 GulaVit Jakarta E-Prix melakukan kunjungan ke SD Negeri Sunter Agung 13, Jakarta Utara, untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2023 mendatang.

"Kami berada di sekolah yang sangat dekat dengan track, dan belajar tentang apa itu polusi plastik, solusinya, dan apa yang dapat Anda lakukan dengan plastik untuk berinovasi. Jadi ini sangat penting. Ini semua tentang keberlanjutan dan pendidikan kesadaran lingkungan," kata Senior Sustainability Manager FIA Formula E Iona Neilson usai acara di SD Negeri Sunter Agung 13, Jakarta Utara, Rabu (31/5).

Iona menilai, edukasi akan program keberlanjutan menjadi penting untuk diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar, demi membangun kesadaran sedini mungkin atas masalah lingkungan yang terjadi.

Menurut Iona, siswa sekolah dasar merupakan bagian dari generasi masa depan Indonesia yang akan berhadapan langsung dengan permasalahan terkait lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pembekalan solusi sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan lingkungan itu sedini mungkin.

Namun demikian, siswa sekolah dasar, rupanya tidak hanya jadi satu-satunya target bagi 2023 GulaVit Jakarta E-Prix, dalam melakukan edukasi terkait lingkungan. Menurut Iona, program edukasi tersebut cenderung inklusif dan diperuntukan bagi masyarakat di berbagai kalangan usia.

"Kami mendidik semua umur, kami juga mencari pendidikan mahasiswa dan semua siswa juga tentang masalah yang sedikit lebih besar seperti mobilitas listrik dan keberlanjutan secara umum. Jadi kami mencoba mengedukasi semua umur, dan membawa pesan ke sebanyak mungkin kelompok," jelas Iona.

Adapun, kegiatan edukasi itu dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari bercerita disertai ilustrasi grafis hingga bersosialisasi dengan peserta didik tentang plastik dan dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, peserta didik juga diajak untuk membuat kerajinan tangan dari plastik.

Hal itu dilakukan untuk menerapkan pola pikir #NoTrashButTresure, dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Para peserta didik membuat penutup mata ala bajak laut dari tutup botol plastik dan fin the turtle dari botol plastik dan kardus.

Selain itu, para peserta didik SDN 13 Sunter bersama tenaga pendidik dan panitia juga membersihkan lingkungan sekolah. Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan dalam bentuk permainan layaknya bajak laut yang sedang berburu sampah yang dianalogikan seolah harta karun. Kegiatan itu pun ditutup dengan pemberian buku pedoman Captain Fanplastic, dengan harapan para peserta didik dapat membaca dan mengembangkan cara pandang berkelanjutan dalam hidup mereka.

"Menurut saya, cara terbaik agar anak-anak belajar adalah dengan melakukan. Anda tahu, semacam kegiatan dengan memiliki pertanyaan dan jawaban. Saya pikir itulah cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar, menerima semua informasi ini dengan cara yang menyenangkan dan alami. Jadi kami mencoba dan bekerja dengan inisiatif seperti ini," kata Iona.

"Semoga mereka mengambil informasi sebanyak mungkin dan menyimpannya dan menjadi terinspirasi. Jadi mudah-mudahan membawa sesuatu ke rumah dan keluarga sendiri dan bahkan mungkin mengubah kebiasaan kecil mereka dalam kehidupan sehari-hari," lanjutnya.

Kepala Sekolah SD Negeri Sunter Agung 13 Endang Nur Triwahyuningsih mengaku bahwa pihaknya telah mengimplementasikan program sekolah bersih. Adapun, program itu dipraktikkan dengan meminimalisir penggunaan plastik di lingkungan sekolah, melanggengkan budaya untuk membuang sampah pada tempatnya, serta mengupayakan daur ulang sampah.

Oleh karenanya, Endang pun menyambut positif kegiatan yang dilakukan oleh 2023 GulaVit Jakarta E-Prix bersama Yayasan Indonesia Indah dan Sustainable Departmen Formula E itu. Ia menilai, kegiatan tersebut selaras dengan program sekolah bersih yang telah diberlakukan di sekolah tersebut.

"Bagi saya bagus, dan juga memberikan masukan atau informasi kepada anak anak bahwa apa yang sekarang mereka terapkan itu memang sedang lagi digalakkan. Jadi bukan hanya merupakan program sekolah tapi sudah merupakan program dunia. Jadi membuat mereka lebih rajin lagi untuk menerapkan apa yang selama ini kita lakukan," kata Endang Nur Triwahyuningsih saat diwawancarai, Rabu (31/5).

Endang mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 150 siswa dari kelas 4, 5, dan sebagian kelas 6. Endang berharap, dengan mengikutsertakan peserta didik di jenjang yang lebih tinggi akan memacu semangat mereka untuk berbagi pengetahuan kepada siswa di jenjang yang lebih muda.

"Yang terpilih dari kelas 4, 5, dan 6, biar ilmunya bisa di transfer kepada adik-adiknya. Kadang ada program kunjungan ke kelas-kelas untuk memberikan paparan tentang kebersihan dan kesehatan dari [tim] dokter kecil [di sekolah kami] ini," kata Endang dalam kesempatan itu.

202