Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 122.509 satuan pendidikan PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD dan PNF. Jumlah satuan pendidikan yang telah diakreditasi dilakukan selama periode 2018 hingga 2022.
Ketua BAN PAUD dan PNF, Supriyono, merinci dari jumlah 122.509, terdiri atas 115.830 satuan PAUD, 1.617 satuan LKP, dan 5.062 satuan PKBM yang merupakan PNF. Ia menyebut, makin meningkatnya tren akreditasi selaras dengan adanya peningkatan kualitas pelaksanaan akreditasi melalui berbagai pelatihan bagi para asesor. Selama ini, peningkatan kompetensi asesor memang telah menjadi ujung tombak pelaksanaan akreditasi.
“Dengan asesor yang berkualitas dalam menilai satuan pendidikan, maka mutu akreditasi juga pasti terpercaya,” ujar Supriyono dalam taklimat media di Jakarta, Rabu (31/5).
Selain itu, pelaksanaan akreditasi pun telah disokong oleh hadirnya aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena). Platform ini, sambung Supriyono, telah mengalami pengembangan dengan menyesuaikan kebijakan dan mekanisme akreditasi. Langkah tersebut merupakan komitmen BAN PAUD dan PNF dalam memudahkan pengguna agar dapat memanfaatkan Sispena secara lebih optimal.
“Dengan pengembangan, harapannya para peserta mampu melayani pengguna Sispena dengan standar pelayanan yang berkualitas di daerah masing-masing," ujar Supriyono.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Penelitian Kebijakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemdikbudristek) Irsyad Zamzani, menegaskan bahwa terdapat peningkatan jumlah satuan PAUD dan PNF yang telah di akreditasi.
Jika sebelumnya angka akreditasi masih menyasar sekitar 30 ribu PAUD dan PNF, kini jumlah tersebut naik hingga 122 Ribu satuan PAUD dan PNF atau sekitar 62 persen dari satuan pendidikan yang ada di Indonesia “Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat,” jelasnya.
Meski begitu, Irsyad mengatakan pihaknya tetap mencanangkan kenaikan jumlah satuan pendidikan yang diakreditasi di tahun-tahun mendatang.
“Pembinaan pemerintah daerah kepada PAUD dan PNF masih rendah. Jadi ini akan terus kita dorong, karena soal pendidikan kita tidak bisa bekerja sendiri,” imbuhnya.
