Makkah, Gatra.com – Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Edy Supriatna, mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program Poli Risti (Risiko Tinggi) untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji di Tanah Suci tahun ini. Program itu utamanya diperuntukkan bagi jemaah dengan usia lanjut.

"Di sini ada program poli risti untuk men-support jemaah haji lansia. Sampai nanti aktivitas [mereka] kita kawal terus," kata Edy Supriatna saat ditemui Adi Wijaya dari Gatra.com di Makkah pada Sabtu (3/6).

Baca Juga: KKHI Mekah Siapkan 257 Tempat Tidur untuk Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji 1444 H

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) KKHI Makkah, Muaimin Munizu Hawi, pun menjelaskan bahwa Poli Risti merupakan program untuk melakukan pendeteksian (screening) atas kondisi kesehatan jemaah. Ia menyebut, pihak KKHI akan memeriksa jemaah di kloter dengan berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Haji (PKH).

"Ini tujuan screening atau Poli Risti itu untuk menentukan apakah ada rekomendasi jemaah yang kami rekomendasikan untuk safari wukuf. Nanti akan kami tindaklanjuti lagi setelah armuzna, nanti setelah itu kami screening lagi apakah ada indikasi untuk di-tanazulkan [dipulangkan lebih awal karena sakit]," jelas Muaimin Munizu Hawi ketika ditemui Gatra.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci Bertambah Jadi 10 Orang

Muaimin mengatakan bahwa Poli Risti merupakan program inovasi yang telah dilakukan oleh KKHI sejak tahun lalu. Pemberlakuan program tersebut, katanya, diharapkan dapat meminimalisir adanya risiko atas penyakit berat yang dialami oleh jemaah haji.

"Jadi, [Poli Risti] itu inovasi tahun kemarin. Tujuannya [untuk] kita melihat jemaah kita ini banyak yang tidak terdeteksi di kloter, sehingga kasus henti jantung [ataupun] infeksi paru [yang] tidak terdeteksi, dengan [Poli] Risti ini diharapkan bisa terdeteksi," ucapnya.