Home Politik Rekomendasi Rakernas PDIP: Dukung Inisiatif Pemerintahan Jokowi Atasi Persoalan Geopolitik

Rekomendasi Rakernas PDIP: Dukung Inisiatif Pemerintahan Jokowi Atasi Persoalan Geopolitik

Jakarta, Gatra.com - PDI Perjuangan menyatakan mendukung penuh upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengambil inisiatif perdamaian dunia atas berbagai persoalan geopolitik. Hal itu termaktub sebagai salah satu dari total 17 poin dalam rekomendasi eksternal dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan.

"Rakernas III Partai mendukung sepenuhnya upaya Pemerintahan Presiden Joko Widodo di dalam mengambil inisiatif perdamaian dunia atas berbagai persoalan geopolitik seperti Perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, konflik di Timur Tengah, dan berbagai persoalan geopolitik lainnya," kata Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani saat membacakan poin rekomendasi eksternal Rakernas III, di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).

Puan mengatakan, langkah yang telah diambil oleh pemerintahan Jokowi itu merupakan bentuk pelaksanaan politik kuar negeri bebas aktif. PDI Perjuangan pun memandang, kepemimpinan Indonesia di berbagai forum intenasional, termasuk presidensi G-20, akan menjadi modal yang sangat penting untuk Indonesia di masa mendatang.

"Berkaitan dengan hal tersebut pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, dan legitimisasi kepemimpinan Indonesia melalui Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), Conference of the new Emerging Forces (CONEFO), keberhasilan kepemimpinan di G20, dan keketuaan di ASEAN menjadi modal yang sangat penting," ujarnya.

Di samping itu, Puan juga mengatakan bahwa semangat dasa sila Bandung dan Gerakan Non-Blok (GNB) yang dimiliki oleh Indonesia akan selalu relevan untuk membangun tata dunia baru, bahkan di kemudian hari.

Di samping memberikan apresiasi serta dukungan atas kinerja pemerintah Indonesia era Jokowi atas di kancah internasional, PDI Perjuangan juga menyampaikan apresiasi atas langkah The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk menetapkan Tiga Arsip Pidato Presiden Pertama RI Ir Soekarno sebagai Memory of The World.

"[Ketiganya] yaitu pidato di depan Konferensi Asia Afrika Bandung pada tahun 1955, pidato dihadapan Sidang Umum PBB tahun 1960 berjudul 'To Build The World a New', dan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-Blok I di Beograd tahun 1961 sebagai Tiga Tinta Emas yang mewarnai pemikiran sosial, politik, dan ekonomi Internasional pada abad ke-20," ujar Puan dalam kesempatan itu.

22