Home Liputan Haji Tips Jamaah Haji Hindari Serangan Jantung dengan CERDIK

Tips Jamaah Haji Hindari Serangan Jantung dengan CERDIK

Makkah, Gatra.com - Menurut data Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi tahun 2023, diketahui ada tiga penyakit penyebab banyaknya jamaah haji wafat. Di antaranya penyakit infark miokard akut (19 kasus kematian), syok kardiogenik (14 kasus kematian), dan stroke (4 kasus kematian) dari total 62 kematian per 14 Juni 2023.

Tim Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Aditya mengatakan, syok kardiogenik adalah salah satu fase akhir dari serangan jantung yang ditandai dengan kurangnya perfusi atau aliran darah ke organ tubuh akibat menurunnya curah jantung.

"Syok kardiogenik tidak terjadi dengan serta merta, ada beberapa faktor pemicu, terutama pada jamaah haji dengan risiko tinggi," kata Dokter Aditya saat dihubungi Kamis (15/6).

Dokter Aditya mengatakan, faktor risiko tersebut antara lain penyumbatan pembuluh darah jantung, hipertensi yang tidak terkontrol, infeksi, dan perburukan dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebelumnya hingga stres emosional.

Baca Juga: Tim Medis Saudi Selamatkan Jamaah Haji Indonesia yang Henti Jantung Selama 8 Menit

Adapun Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh, kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah ini menjelaskan, tips menghindari serangan jantung dengan CERDIK. C artinya cek kesehatan secara rutin, cek tekanan darah dan gula darah serta kolesterol. E artinya enyahkan asap rokok, segera berhenti merokok dan ciptakan lingkungan bebas asap rokok.

"R artinya rutin beraktivitas fisik, beraktivitas fisik sesuai kemampuan 30 menit per hari selama lima hari per minggu. D artinya diet yang sehat dan seimbang, perbanyak makanan yang mengandung serat, buah dan ikan, serta kurangi garam, gula dan lemak," ujarnya.

Dokter Aditya menambahkan, I artinya istirahat yang cukup, istirahat selama 6 sampai 8 jam per hari. K artinya kelola stres, selalu berupaya berprasangka baik.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Jadi Penyebab 16 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Gagal Berangkat

Berdasarkan data perbandingan jamaah haji yang wafat di hari ke-22 penyelenggaraan ibadah haji sejak 2015 sampai 2023. Jamaah haji terbanyak yang wafat di hari ke-22 terjadi ketika tahun 2015 dengan jumlah jamaah haji yang wafat 68 orang. Terbanyak kedua terjadi di tahun 2023, ada sebanyak 62 kematian jamaah haji di hari ke-22 penyelenggaraan ibadah haji. Reporter Gatra, Adi Wijaya melaporkan dari Makkah dan Madinah.

111