Home Politik Puan-AHY Bertemu, Bahas Politik Rekonsiliasi Hingga Pastikan Tak Pura-pura Berdialog

Puan-AHY Bertemu, Bahas Politik Rekonsiliasi Hingga Pastikan Tak Pura-pura Berdialog

Jakarta, Gatra.com - Partai Demokrat dan PDI Perjuangan melakukan pertemuan usai olahraga pagi, di Plataran Hutan Kota, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/6). Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani pun memastikan bahwa pembicaraan antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukanlah bentuk kepura-puraan.

"Kan ada yang tanya juga, 'Mbak, ini sebenarnya pura-pura atau enggak sih?'. Mosok pura-pura ngobrolnya satu jam lebih? Ya enggak lah," ujar Puan Maharani dalam konferensi pers, di Plataran Hutan Kota, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/6).

Puan pun mengatakan bahwa diskusi antara keduanya terjalin seperti perbincangan antara kakak dan adik. Hal itu terlepas dari posisi keduanya sebagai pimpinan partai politik. Menurut Puan, pembicaraan dengan pendekatan semacam itu menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara.

Puan pun menekankan pentingnya komunikasi dalam membangun bangsa dan negara, di samping pelaksanaan politik praktis. Menurutnya, perbincangan mengenai pra dan pasca politik praktis itu juga perlu dikomunikasikan.

"Kami bersepakat bahwa ini enggak boleh berhenti sampai di sini. Bicara politik itu bukan berarti kemudian stop sampai di sini seolah-olah selesai, tapi karena memang politik itu penuh dengan dinamika, sangat dinamis, jadi untuk bisa mencapai satu titik temu di tengah saja, perlu waktu untuk bicara-bicara terus," kata Puan.

"Namun kalau tidak pernah ketemu, tidak pernah bicara, pastinya akan selalu ada miskomunikasi. Jadi, ini mungkin pertemuan yang pertama, tapi Insya Allah bukan pertemuan yang terakhir," lanjutnya.

Sementara itu, AHY mengatakan bahwa politik rekonsiliasi yang dilakukan oleh keduanya sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Terlebih, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sama-sama memiliki posisi sebagai 'The Ruling Party'.

"Bagaimanapun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai The Ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi. Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu, paripurna," kata AHY dalam konferensi pers yang sama.

"Namun demikian, kita juga tahu dalam kurun waktu 2 dekade terakhir ini, paling tidak dari 2004 hingga tahun ini, seringkali dianggap komunikasi dan hubungan antara kedua partai belum bisa berjalan dengan sebaik yang diharapkan," lanjutnya.

Meski demikain, AHY mengaku enggan membahas persoalan silam. Ia justru menegaskan harapannya, agar pertemuan antara kedua partai dapat menjadi sebuah oase, bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi dan sikap yang berbeda.

AHY pun mengatakan, dirinya dan Puan telah menjalin persahabatan yang baik. Bahkan, menurutnya, Puan juga terus berhubungan baik dengan keluarga Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Mudah-mudahan juga menjadi bentuk yang baik, bahwa segala sesuatunya bisa kita carikan solusinya, bisa dibicarakan, dan walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama," pungkas AHY dalam pertemuan tersebut.

112