Home Ekonomi Pasokan Hewan Kurban Lintas Daerah Dibayangi Wabah PMK dan Lato-lato

Pasokan Hewan Kurban Lintas Daerah Dibayangi Wabah PMK dan Lato-lato

Yogyakarta, Gatra.com - Antisipasi terhadap penyebaran wabah penyakit ternak dilakukan menjelang hari raya Iduladha. Lalu lintas hewan-hewan kurban akan dipantau.

Dari data Pemkab Sleman, saat ini diitemukan 183 kasus aktif penyakit mulut dan kuku (PMK) dan 2.410 kasus aktif Lumpy Skin Disease (LSD) alias lato-lato dari total sekitar 11 ribu kasus dari kedua penyakit ternak tersebut di Sleman.

Hampir 8.000 ternak telah sembuh dan lebih dari 300 ternak telah dipotong paksa. Adapun 539 ternak telah mati karena PMK dan 61 ekor karena LSD.

Untuk itu, Pemkab Sleman mengambil sejumlah langkah seperti melakukan edukasi dan pengawasan di pasar-pasar hewan juga penerbitan surat rekomendasi untuk ternak yang didatangkan dari luar wilayah Sleman.

"Pemantauan dibantu dokter-dokter hewan. Masuknya hewan ini diskrining dulu. Jangan sampai masuk kena penyakit," tutur Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di sela pemantauan kesiapan Iduladha di Pasar Hewan Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, Selasa (20/6).

Sejumlah aturan juga berlaku bagi penjual hewan musiman. Penjual ternak di pasar tiban wajib meminta izin kepada kalurahan setempat. Ternak yang akan dijual belikan harus sehat dan memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Apabila ditemukan gejala klinis penyakit seperti PMK, LSD, atau lainnya, harap segera melaporkan kepada petugas di Puskeswan terdekat," imbau Kustini.

Hewan kurban mesti didatangkan dari luar Sleman karena ketersediaan hewan kurban di Sleman kurang. "Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hewan ternak didatangkan dari wilayah luar Sleman," ujarnya.

Kustini merinci untuk tiap hewan ternak, seperti sapi yang membutuhkan 9.150 ekor, tapi baru tersedia 3.690 ekor, sehingga kekurangan 5.460 ekor. Adapun kambing kebutuhannya 2.500 ekor, tapi cuma tersedia 2.118 ekor, jadi kurang 382 ekor. Sedangkan domba, butuh 9.700 ekor, ketersediaa 5.845 ekor, sehingga kurang 3.855 ekor.

Pemkab Sleman pun mendatangkan hewan kurban dari daerah lain. Sapi biasanya didatangkan dari Bali, Madura, kabupaten lain di DIY, dan sejumlah kabupaten di Jawa Tengah. Adapun kambing dan domba dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan kabupaten sekitar wilayah DIY.

"Kami sudah ada MoU dengan kabupaten lain seperti Bali yang sudah menjamin pasokan," ujarnya.

Dalam pemantauan terpisah, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Yuna Pancawati, menyatakan, setelah melakukan monitoring langsung di lokasi bersama petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), hewan kurban di Pasar Imogiri, Bantul, dalam keadaan sehat.

“Untuk kesehatannya ini, seperti tadi juga disampaikan Puskeswan, kalau hewan-hewan sehat semuanya dan nanti juga ada surat sehat Puskeswan jika dibutuhkan,” ucapnya.

Bukan hanya di Bantul, LSD juga disebut tidak menyebar secara luas di Kota Yogyakarta. Kesehatan hewan kurban terjaga karena tersedia dokter hewan yang mencukupi dan selalu memonitor hewan kurban.

106