Home Politik Pengamat Nilai Ada Harapan Positif di Balik Cuitan Mimpi SBY

Pengamat Nilai Ada Harapan Positif di Balik Cuitan Mimpi SBY

Jakarta, Gatra.com - Pengamat Politik Saiful Mujani menilai, ada harapan positif dalam cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bermimpi bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, hal itu menggambarkan harapan untuk terus berkomunikasi di masa mendatang.

"Itu kan bagi saya menunjukkan harapan positif untuk ke komunikasi dan untuk ke kerja sama dalam bentuk apapun. Kalau tidak bisa jangka pendek, mungkin jangka panjang," kata Saiful Mujani dilansir dari tayangan 'Perkembangan Koalisi Pilpres 2024' di kanal YouTube SMRC TV, Jumat (23/6).

Menurutnya, cuitan itu merupakan bukti lanjutan bahwa komunikasi antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan telah terbuka di tengah dinamika politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: AHY Ungkap Pesan SBY di Pertemuan dengan Puan

Hal itu menyusul pernyataan Puan Maharani yang menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudohoyono (AHY) masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Serta yang menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudohoyono (AHY) masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo, serta pertemuan kedua partai pada Minggu (18/6) silam.

Saiful menilai, komunikasi kedua partai itu menjadi penting. Pasalnya, Pendiri SMRC itu menganggap bahwa Partai Demokrat perlu mengambil langkah-langkah alternatif jelang kontestasi politik di tahun depan, sebagai opsi di samping melakukan 'tawar-menawar' yang lebih kuat dengan dua rekan koalisinya di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Saiful memandang, Partai Demokrat memiliki penawaran untuk memasangkan AHY sebagai cawapres dari Anies Baswedan. Namun begitu, menurutnya, penawaran itu hingga saat ini masih belum mendapat titik temu. Dengan kata lain, ketiga partai di bawah KPP masih belum menyepakati sosok cawapres Anies.

"Salah satu cara untuk bargain adalah dengan membuka komunikasi dengan partai yang lain. Di dalam hal ini dengan PDI Perjuangan, kalau Demokrat. Pesannya adalah, 'Kita bisa pergi', gitu ya, kalau bargain yang kita tawarkan itu tidak diterima," ujar Saiful.

Namun begitu, Saiful memandang bahwa target komunikasi yang Partai Demokrat lakukan dengan PDI Perjuangan boleh jadi berbeda dengan target komunikasi bersama NasDem dan PKS. Dengan kata lain, menurutnya, target komunikasi Demokrat dan PDI Perjuangan tak terbatas pada menjadikan AHY sebagai cawapres.

Baca juga: Puan Bahas Soal Cawapres Ganjar di Hadapan

Pandangan Saiful itu didasari oleh hubungan yang unik antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Di mana, kedua partai itu bahkan tidak pernah berada dalam satu kubu yang sama di pemerintahan dan cukup efektif menjadi oposisi dari pemerintahan SBY kala itu.

Namun, komunikasi yang terjalin beberapa waktu terakhir dipandangnya dapat mulai mencairkan 'hubungan yang unik' itu. "Targetnya saya kira berada dalam satu kubu atau satu poros untuk mencalonkan satu pasangan yang sama, itu mungkin sudah cukup punya nilai khusus. Itu sudah cukup bernilai, tidak harus menjadi wakil, AHY ini, bisa mencalonkan sama-sama. Agenda berikutnya, sudah bisa sama-sama saja," kata Saiful. 

Sebagaimana diketahui, pada Senin (19/6) lalu, SBY membuat cuitan terkait mimpinya bertemu dengan para pemimpin Indonesia melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono.

Dalam cuitannya, SBY mengaku bermimpi bahwa Presiden RI Joko Widodo datang ke rumahnya di Cikeas, Jawa Barat, sebelum keduanya lalu menjemput Megawati di kediamannya. Ketiga pemimpin negara itu kemudian bersama-sama berangkat ke Stasiun Gambir, di mana Presiden ke-8 RI telah menanti ketiganya di sana.

Baca juga: Pengamat: Pernyataan Puan Soal AHY Masuk Bursa Cawapres Lebih dari Sekadar Cairkan Suasana

Dalam mimpi itu, Presiden ke-8 tampak telah membelikan karcis kereta api Gajayana tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Keempat pemimpin bangsa itu pun sempat berbincang santai sambil minum kopi sejenak, sambil menunggu waktu keberangkatan kereta.

Ketiganya pun kemudian dikisahkan naik di kereta api yang sama secara bersama-sama. Mereka pun kerap menyapa rakyat dengan hangat di sepanjang jalan. Namun begitu, ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.

SBY dalam mimpinya turun di Stasiun Solo, Jawa Tengah, bersama Jokowi di mana sang Presiden ke-7 RI pulang ke rumahnya dan SBY melanjutkan perjalanan dengan bus menuju kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Sementara itu, Megawati disebut terus menumpang kereta api menuju Blitar, Jawa Timur, untuk berziarah ke makan ayahnya, Presiden pertama RI Soekarno.

"Dalam mimpinya (SBY), naik kereta bersama-sama. Kalau memang itu terwujud, terjadi, itu sudah punya nilai sendiri," imbuh Saiful dalam kesempatan itu.

99