Home Ekonomi Potensi Sampai 12 Juta Hektare, Jokowi Genjot Hilirisasi Rumput Laut

Potensi Sampai 12 Juta Hektare, Jokowi Genjot Hilirisasi Rumput Laut

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah menggenjot hilisisasi rumput laut di tanah air. Adapun, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sekitar 12 juta hektare yang sekarang ini baru 0,8% yang dimanfaatkan.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Presiden saat ini menargetkan membuat modeling hilirisasi rumput laut di sejumlah wilayah, seperti di Bali, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar ada 12 juta hektare kurang lebih, yang sekarang ini baru 0,8 persen yang dimanfaatkan, dengan produksi kira-kira sekitar 9 juta ton di tahun 2021 lalu,” kata Trenggono usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dikutip di Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (25/6).

Dalam kesempatan tersebut Trenggono juga mengungkapkan, selain memiliki potensi yang besar terdapat banyak produk turunan yang dapat dikembangkan dari rumput laut salah satunya Biofuel (bahan bakar dari biomassa).

“Di antaranya adalah untuk pupuk, kemudian pakan dan makanan-makanan lain, farmasi, dan lain sebagainya, ya sekalian juga untuk biofuel, dan banyak sekali saya kira yang bisa dikembangkan dari situ,” tandasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton pada 2021. Namun, jumlah tersebut terhitung menurun 5,87% dibanding pada tahun sebelumnya yakni 9,68 juta ton.

Sementra, nilai produksi rumput laut pada 2021 lalu tercatat sebesar Rp28,48 triliun. Nilai tersebut terhitung meningkat sebesar 6,89% dibanding pada 2020 yakni sebesar Rp26,65 triliun.

Disisi lain, ekspor rumput laut Indonesia tercatat mencapai 225 ribu ton atau 30% dari total volume ekspor rumput laut dunia. Nilai ekspor Indonesia sebesar US$345 atau setara dengan Rp 5 triliun.
 

124