Home Ekonomi Bahlil: Perusahaan AS Bakal Investasi Rp7,5 Triliun untuk Industri Panel Surya

Bahlil: Perusahaan AS Bakal Investasi Rp7,5 Triliun untuk Industri Panel Surya

Jakarta, Gatra.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan Indonesia akan mengantongi investasi setidaknya sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7,5 Triliun (perhitungan kurs Rp15.000) di bidang energi hijau yaitu industri pembuatan panel surya dan modul surya.

Hal tersebut tertuang dalam penandatanganan Perjanjian Pra-Kerja Sama antara SEG Solar Inc. bersama ATW Group (mitra Indonesia) dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington, DC, Amerika Serikat.

Bahlil mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan sebuah bentuk upaya dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi dan juga proses awal dalam rangka mendorong keterbukaan antara Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat.

Apalagi tambah Bahlil, dengan adanya Inflation Reduction Act (IRA) yang dapat mempengaruhi minat investasi perusahaan ke Indonesia dan juga terhadap ekosistem kendaraan listrik secara global.

“Kita datang ke Amerika sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Indonesia untuk meyakinkan investor Amerika untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, produknya tidak hanya untuk diekspor ke Amerika, tapi juga ke negara lain. Jangan ada lagi persepsi bahwa seolah-olah kita hanya fokus pada investasi negara tertentu,” ungkap Bahlil dalam keterangan resmi yang dikutip pada Minggu (25/6).

Bahlil juga menambahkan bahwa terlaksananya kerja sama ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik serta dukungan penuh dari pihak-pihak terkait, terutama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, DC, Amerika Serikat.

Disisi lain, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan dukungan dari Menteri Investasi beserta jajarannya dalam menyaksikan penandatanganan perjanjian ini.

Menurut Rosan, melalui upaya yang luar biasa, serta pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, dapat dihasilkan suatu kesepakatan yang konkret khususnya dalam bidang investasi. Ditambah lagi dengan adanya insentif dari Pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan yang melakukan investasi di negara rekan (friendshoring). Perjanjian ini juga akan memperkuat kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah AS.

“Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan,” imbuh Rosan.

Untuk diketahui, SEG Solar melalui perusahaan joint venture-nya dengan ATW Group dari Indonesia akan membangun fasilitas manufaktur panel surya dan modul surya berkapasitas hingga 5 Giga Watt (GW) dengan rencana total nilai investasi mencapai US$500 juta dan akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia.

Amerika Serikat menempati peringkat ke-6 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia dengan total investasi USD9,4 miliar selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023.

Sektor investasi paling dominan dari Amerika Serikat adalah Pertambangan; Jasa Lainnya; Listrik, Gas dan Air; Industri Kimia dan Farmasi; serta Industri Makanan. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.

93