Home Mikro Dua Fitur Baru WhatsApp Business Ini Permudah Bisnis UMKM

Dua Fitur Baru WhatsApp Business Ini Permudah Bisnis UMKM

Jakarta, Gatra.com- Meta Indonesia mengumumkan dua fitur baru pada aplikasi WhatsApp Business yang akan membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dimana kemampuan baru ini memungkinkan lebih dari 200 juta penggunanya membuat iklan Facebook dan Instagram yang mengarahkan ke WhatsApp tanpa memerlukan akun Facebook. Serta cara baru untuk terhubung dengan pelanggan secara lebih efisien.

“Usaha kecil di Indonesia telah menjadi pelopor dalam mengadopsi digital tools untuk membawa bisnis mereka secara online dengan sukses. Fitur-fitur baru ini akan memberi mereka akses ke alat yang secara tradisional hanya tersedia untuk bisnis besar dan membantu mereka melakukan hal yang paling penting terhubung dengan pelanggan dan tumbuh,” kata Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian dalam acara WhatsApp MSME Summit 2023 yang dihadiri oleh lebih dari 250 pelaku UMKM di Indonesia pada perayaan Hari UMKM Internasional pada 27 Juni di Jakarta, Selasa (27/6).

Mulai saat ini, berbagai bisnis kecil di seluruh dunia yang menjalankan seluruh operasinya di WhatsApp akan dapat membuat, membeli, dan menayangkan iklan Facebook atau Instagram secara langsung di dalam aplikasi WhatsApp Business. Artinya tidak perlu memiliki akun Facebook karena yang dibutuhkan hanyalah alamat email dan bentuk pembayaran.

Ketika seseorang mengeklik iklan, iklan tersebut akan membuka chat di WhatsApp sehingga mereka dapat mengajukan pertanyaan, menelusuri produk, dan melakukan pembelian.

Iklan ini merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mendorong calon pelanggan mengirim pesan kepada mereka di WhatsApp dan cara ini akan membuka peluang baru bagi bisnis kecil yang hanya menggunakan WhatsApp dan membutuhkan cara yang lebih sederhana untuk mulai beriklan.

Baca juga: 7 Fitur Tersembunyi di WhatsApp yang Harus Anda Ketahui

Small Businesses and Their Usage of Digital Tools in Indonesia by ISPOs (Meta-commissioned global study) 2022 menyebut 7 dari 10 orang di Indonesia lebih memilih mengirim pesan kepada sebuah bisnis dari pada mengirim email. Menurut data World Economic Forum 2022, Indonesia memiliki lebih dari 60 juta usaha kecil yang berkontribusi sebesar 61% terhadap PDB nasional dan mempekerjakan 97% dari total tenaga kerja.

Usaha kecil di Indonesia telah menjadi pelopor dalam mengadopsi alat digital untuk membawa bisnis mereka secara online dengan sukses. 2 dari 3 UKM di Indonesia mengatakan bahwa WhatsApp membantu bisnis mereka meningkatkan akses ke pelanggan baru dan menambah kepuasan pelanggan.

Saat ini ada lebih dari 200 juta pengguna aplikasi WhatsApp Business dari 50 juta pada pertengahan 2020. Ada 89% orang Indonesia mengirim pesan ke sebuah bisnis setidaknya sekali seminggu. Angka itu termasuk yang tertinggi di dunia. Selain itu, sebanyak 81% orang Indonesia mengungkapkan bahwa mereka lebih cenderung berbisnis dengan atau membeli dari suatu bisnis yang dapat dihubungi secara langsung dengan mengirim pesan.

Baca juga: Bosan Tampilan WhatsApp Monoton? Ini Cara Mengubahnya

Selama tiga tahun terakhir, WhatsApp telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dan Kementerian Perdagangan untuk melatih lebih dari 30.000 UKM di Indonesia. Ini adalah bagian dari target pemerintah untuk mendigitalkan 30 juta UMKM pada tahun 2024.

Narasumber dalam acara WhatsApp MSME Summit 2023 yang dihadiri oleh lebih dari 250 pelaku UMKM di Indonesia pada perayaan Hari UMKM Internasional pada 27 Juni di Jakarta, Selasa (27/6). (GATRA/Dok Meta Indonesia)

Founder Haluan Bali, Defria Kirana mengaku penjualan terbesarnya adalah melalui WhatsApp. Merek fesyen sustainable asal Bali ini bahkan menjual produk fesyennya di Indonesia, Jepang, Korea, Australia, UAE dan Jerman.

“Fitur aplikasi WhatsApp Business seperti Katalog, Label, dan Balasan Otomatis memudahkan kami untuk terhubung dengan pelanggan. Iklan yang mengklik ke WhatsApp di Instagram dan Facebook membantu kami menjangkau lebih banyak pelanggan secara efektif di platform sosial,” ungkap Defria.

Hal senada disampaikan Dyah Yesnita Narendra Dewi, Founder KaLu. Pemilik brand fashion asal Yogyakarta yang mengangkat keindahan kain tenun Nusantara ini menyebut kalau WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis mereka.

“Kami telah menggunakannya selama lebih dari 10 tahun untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Beralih ke aplikasi WhatsApp Business membuat kami semakin efektif dalam meningkatkan penjualan. Terutama iklan di Instagram dan Facebook yang dapat terhubung langsung ke WhatsApp mudah dipahami dan digunakan,” ujar Dyah.

Baca juga: Angpao Kekinian, Kirim Uang dengan WhatsApp Gift

Bu Rudy, pemilik Bu Rudy, merek sambal dan makanan ringan populer yang didirikan pada tahun 1995 menyebut di saat teknologi berkembang pesat, seorang pemilik bisnis harus bisa beradaptasi. “Semua pelanggan kami ada di WhatsApp, jadi penting bagi kami sebagai bisnis untuk turut menggunakan WhatsApp agar terhubung dengan supplier dan pelanggan,” ujar dia.

Co-Founder dan CMO, Hijack Sandals, Fahmi Faisal menyebut telah menggunakan layanan Whatsapp sejak 2014 lalu. Pemilik merek alas kaki populer Indonesia yang didirikan pada 2010 ini menggunakan WhatsApp sebagai platform utama. “Kami percaya dengan komunikasi yang baik, konsumen akan selalu merasa dekat

dengan kami. Jadi kami menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi, menjaga hubungan pelanggan dan menghasilkan pendapatan,” ujarnya.

223