Wonogiri, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mencatat ada ratusan rumah rusak. Kondisi tersebut imbas dari guncangan gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang selatan Bantul, Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) malam.

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budianto, mengatakan, hingga Sabtu (1/7/2023) sore, tercatat ada 19 fasilitas umum dan 192 bangunan rumah penduduk rusak.

"Untuk fasilitas umum seperti masjid, pos ronda dan sekolah yang terdampak ada 19," katanya.

Bangunan yang terdampak berada di delapan kecamatan. Kecamatan terdampak itu yakni Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Tirtomoyo, Jatisrono dan Ngadirojo.

"Rumah penduduk yang rusak ada 192, rincian rusak ringan 158, sedang 50 dan berat 3," ujarnya.

Mayoritas kerusakan yakni pada bagian rumah induk, dapur dan kandang. Tiga rumah dalam kondisi rusak berat tersebut berada di Kecamatan Tirtomoyo dan Giritontro.

"Roboh, rata-rata karena bangunan lama," ucapnya.

Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Sementara tiga unit rumah rusak berat tersebut saat ini sudah dilaporkan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Wonogiri untuk ditindaklanjuti. 

"Mereka yang rumahnya rusak sementara menumpang di rumah saudaranya," bebernya.

Hingga saat ini, upaya rehabilitasi bersama relawan, serta distribusi logistik dari BPBD, PMI, Baznas, Dinsos terus dilakukan. 

"Penyaluran bantuan sudah kita lakukan mulai hari ini hingga besok, ada sebanyak 192 paket yang sudah kita distribusikan," imbuhnya.

Sementara itu, dilaporkan SMK N 1 Pracimantoro mengalami kerusakan pasca gempa Bantul, Jumat malam. Ada dua ruangan yang mengalami kerusakan parah.

"Untuk bangunan tembok aman. Yang banyak (rusak) parah plafon," terang Camat Pracimantoro Warsito.

Menurut dia, banyak genteng di sekolah itu yang melorot. Salah satu ruangan yang terdampak parah di ruang komputer di mana plafon jebol.

"Yang paling parah ada dua lokal (ruangan)," pungkasnya.