Home Teknologi Saksikan Purnama Merah Super, Sunatullah Hakim Iduladha Kembar

Saksikan Purnama Merah Super, Sunatullah Hakim Iduladha Kembar

Jakarta, Gatra.com- Saksikan Buck Moon (Purnama Rusa Jantan) —supermoon pertama tahun ini— di langit 3 Juli. Bulan purnama yang menjadi salah satu yang terdekat dengan Bumi tahun ini dan salah satu yang terendah dilihat dari Belahan Bumi Utara. Demikian Live Science, 1/7.

Buck Moon atau Thunder Moon (purnama merah) bulan Juli akan muncul awal pekan ini, menjadi supermoon pertama tahun ini. Bulan tidak hanya akan lebih dekat ke Bumi daripada biasanya, tetapi bagi sebagian besar pengamat, bulan juga akan tetap lebih rendah di langit daripada waktu lainnya tahun ini.

Sisi bulan yang menghadap Bumi akan sepenuhnya diterangi matahari pada pukul 6:40 EDT pada Senin, 3 Juli, tetapi akan terlihat paling baik saat bulan terbit pada malam sebelumnya seperti yang terlihat di langit tenggara. Itu akan berada di konstelasi Sagitarius, dan akan tampak cerah dan penuh pada malam 2 dan 4 Juli juga.

Nama yang paling populer untuk bulan purnama bulan Juli adalah Buck Moon, karena tanduk rusa jantan (bucks) sedang tumbuh saat ini, menurut Almanac . Namun, nama lain termasuk Thunder Moon, Hay Moon, Salmon Moon dan Raspberry Moon.

Buck Moon disebut sebagai supermoon karena sedikit lebih dekat ke Bumi daripada rata-rata, sehingga akan terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang. Bulan memiliki orbit Bumi yang berbentuk elips, sehingga setiap bulan memiliki titik perigee (jarak terdekat) dan apogee (jarak terjauh).

Jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing dapat berkisar dari 225.800 hingga 251.800 mil (363.400 hingga 405.500 kilometer). Bulan yang datang dalam 90% dari perigee pada bulan tertentu memenuhi syarat sebagai supermoons, menurut Fred Espenak , seorang astronom dan pengamat gerhana NASA.

Bulan purnama Juli adalah yang pertama dan terkecil dari empat supermoon pada tahun 2023, dengan bulan purnama super berikutnya pada 1 Agustus, 30 Agustus, dan 29 September ditakdirkan untuk menjadi sedikit lebih besar dan lebih terang.

Buck Moon terjadi ketika jarak Bulan 224.895 mil (361.934 km) dari Bumi. Tetapi supermoon terbesar dan paling terang di tahun 2023 adalah Blue Moon pada 30 Agustus, pada 222.043 mil (357.344 km) dari Bumi. Dibaptis sebagai Blue Moon karena menjadi bulan purnama kedua di bulan kalender yang sama (Agustus).

Selain lebih dekat ke Bumi daripada rata-rata, Buck Moon juga merupakan salah satu bulan purnama yang menggantung paling rendah dalam setahun, seperti yang terlihat dari Belahan Bumi Utara.

Itu karena bulan purnama di malam hari mencerminkan posisi matahari di siang hari. Saat matahari paling tinggi di langit pada siang hari, karena mendekati titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Utara, bulan purnama akan berada pada titik terendahnya. Kebalikannya terjadi pada bulan Desember, ketika bulan terbit sangat tinggi di malam hari jika dilihat dari atas garis khatulistiwa.

Bulan purnama berikutnya setelah Buck Moon adalah Sturgeon Moon pada 1 Agustus, yang berjarak 222.159 mil (357.530 km) dari Bumi, akan menjadi supermoon terbesar kedua tahun ini.

Sunatullah Hakim Iduladha Kembar

Sunatullah atau hukum alam atau peristiwa alam bulan purnama 3 Juli 2023 sangat penting bagi muslim Indonesia. Karena dia akan menjadi 'hakim' Iduladha kembar (10 Dzulhijah) 1444 H jatuh pada 28 Juni atau 29 Juni 2023. Purnama atau Full Moon merupakan salah satu dari fase-fase bulan yang digunakan sebagai penentu penanggalan Hijriyah.

Purnama Juli ketika bulan berumur tepat lima belas hari (16 Hijriyah). Jika menghitung mundur ke belakang sebagaimana pengamatan fase-fase bulan yang dilansir laman moongiant.com, maka bulan baru (tanggal 1 Dzulhijah) jatuh pada 18 Juni (malam) atau 19 Juni (siang).

Sembilan hari atau tanggal 9 Dzulhijah dimulai pada 26 Juni (maghrib) yang ditandai dengan fase quarter pertama (8 hari) bulan. Dan kalender Hijriyah 9 Dzulhijah ini belangsung hingga 27 Juni siang. Dan bersamaan dengan itu, jemaah haji di Arab Saudi menggelar wukuf di Arafah. Sehingga dikenal sebagai hari Arafah. Bagi umat Islam yang tidak beribadah haji disunahkan untuk berpuasa pada hari Arafah.

Tanggal 27 Juni malam sudah masuk Iduladha 1444 H atau tanggal 10 Dzulhijah. Karena itu berdasarkan sunatullah ini, maka Iduladha tahun ini jatuh pada tanggal 28 Juni 2023. Hal ini sesuai dengan prediksi presisi Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab. Perhitungan Muhammadiyah ini sejalan dengan penetapan pemerintah Arab Saudi dan mayoritas negara Islam. Sedangkan pemerintah Indonesia memilih cara klasik melihat bulan baru (ruhyatul hilal) dan menetapkan Iduladha sehari kemudian atau 29 Juni 2023.

755