Home Nasional TNI AL Luncurkan KRI Tuna 876 untuk Perkuat Koarmada I

TNI AL Luncurkan KRI Tuna 876 untuk Perkuat Koarmada I

Batam, Gatra.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) meluncurkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tuna 876 di Galangan Kapal PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) di Batam, Rabu (5/7/23). Kapal karya anak bangsa tersebut akan memperkuat armada pertahanan di Koarmada I di Belawan, Sumatera Utara.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan kapal ini akan mengikuti trial terlebih dahulu sebelum mengikuti patroli. Pengoperasian kapal jenis PC 60 ini akan berorientasi pada konstelasi geografis NKRI sebagai negara kepulauan. Dalam strategi yang efektif dan efisien untuk optimalisasi operasi keamanan laut.

"Sesuai rencana strategis TNI AL memang membutuhkan banyak armada kapal patroli cepat (PC). Alutsista secara kualitas dan kuantitas harus melalui regenerasi yang terukur untuk memenuhi renstra TNI AL sesuai perkembangan teknologi. Proses produksi juga melibatkan sebagian besar kreasi anak bangsa," kata Ali.

Ali menjelaskan, proses produksi KRI Tuna 876 memakan waktu selama 22 bulan dan menelan biaya anggaran sebesar Rp310 miliar. Nantinya kapal akan mengangkut sedikitnya 50 orang prajurit dari TNI AL sebagai kekuatan keamanan di laut Indonesia. Spesifikasi kapal memiliki panjang 62 m, lebar 8,80 dan tinggi sekitar 19,37 m serta mampu melaju sekitar 24 knot.

"Penggunaan nama Tuna memiliki arti filosofi dimana dalam bahasa Yunani ikan tuna disebut dengan Thino yang artinya melesat cepat. Selain itu tuna memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi air yang beragam. Sehingga diharapkan KRI Tuna 876 dapat berfungsi sebagai kapal patroli dengan kemampuan dalam situasi damai maulun perang," ujarnya.

Kasal memastikan, selain menggunakan teknisi dan tenaga kerja lokal pembangunan KRI Tuna 876 juga menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diatas 50 persen. Hal itu untuk mendukung pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa di tanah air.

"Penggunaan TKDN sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk tingkatkan penggunaan komponen dalam negeri, yang merupakan nilai dari penggunaan barang atau jasa yang bersumber dari dalam negeri dari sebuah kegiatan untuk mengoptimalkan produksi lokal," tuturnya.

227