Home Internasional Kasus Pembakaran Alquran Merusak Tawaran Swedia Gabung NATO

Kasus Pembakaran Alquran Merusak Tawaran Swedia Gabung NATO

Jeddah, Gatra.com - Swedia tetap gagal meyakinkan Turkiye untuk mencabut blokirnya terhadap keanggotaan Stockholm di NATO, dalam pembicaraan yang tidak jelas akibat penodaan dan pembakaran Al-Qur'an pekan lalu di ibu kota Swedia.

Arabnews, Kamis (6/7) melaporkan, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat marah dengan pemerintah Swedia karena membiarkan "protes" di luar masjid pusat Stockholm terus berlanjut. 

“Mereka yang mengizinkan kejahatan, harus disalahkan sama seperti pelakunya dan masuknya keanggotaan NATO tidak mungkin bergabung (Swedia) sampai pembakaran Al-Qur'an berhenti,” katanya.

Baca Juga: Erdogan Isyaratkan Tolak Meratifikasi Swedia Masuk Keanggotaan NATO

Turkiye sudah menentang keanggotaan NATO Swedia karena dugaan menyembunyikan militan PKK dari Partai Pekerja Kurdistan.

Swedia mengatakan telah memenuhi tuntutan yang disepakati dalam negosiasi dengan Turkiye, termasuk pengenalan undang-undang yang menjadikan anggota organisasi teroris ilegal. 

Pemerintah juga melihat apakah bisa mengkriminalkan pembakaran kitab suci. Tindakan semacam itu saat ini dilindungi oleh undang-undang Swedia yang luas tentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Arab Saudi Panggil Duta Besar Swedia atas Pembakaran Alquran

“Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah perintah saat ini baik atau apakah ada alasan untuk mempertimbangkannya kembali,” kata Menteri Kehakiman Gunnar Strommer pada hari Kamis. 

“Kita dapat melihat bahwa pembakaran Al-Qur'an minggu lalu telah menimbulkan ancaman terhadap keamanan internal kita,” katanya.

Pembicaraan tentang keanggotaan NATO Swedia akan dilanjutkan pada hari Senin sebelum pertemuan puncak NATO di Vilnius, Litania. 

“Kami berharap dan mencari keputusan yang positif,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom.
 

37