Home Kebencanaan Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Jakarta, Gatra.com - Tiga warga Lumajang tewas akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7) dini hari.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, ketiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa setelah rumah mereka tertimbun longsor pada bagian dapur dan kamar tidur. Tim pun berhasil masuk dan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak.

"Dini hari tadi sekitar pukul 04.00 (WIB), kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga," kata Patria dalam keterangannya, pada Jumat (7/7).

Patria menambahkan, bencana longsor akibat hujan deras itu tak hanya terjadi di Dusun Sriti, melainkan di beberapa titik di Lumajang. Salah satunya adalah di KM 59 jalur piket tol Lumajang - Malang.

Berdasarkan pantauan visual, panjang longsor pada ruas jalan tol itu diperkirakan mencapai sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter. Di samping itu, longsor juga terjadi di akses jalan menuju Ranupani.

Patria mengatakan, saat ini tim gabungan telah mengerahkan alat berat guna melakukan pembukaan jalan yang tertutup total. Namun, kondisi cuaca di lokasi masih belum memungkinkan untuk melanjutkan upaya penanganan darurat. Hal itu disebabkan terjadinya beberapa longsor susulan, yang menyebabkan lokasi akses jalan KM 59 jalur piket nol Lumajang - Malang masih ditutup total.

Sebagai antisipasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan daerah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dari potensi bencana susulan. Terlebih, potensi itu muncul akibat dipicu oleh faktor cuaca.

"Ketika tidak terjadi hujan, warga dapat bergotong royong untuk mengidentifikasi kondisi tanah labil yang ada di sekitar. Apabila terjadi hujan deras dengan durasi panjang, warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman," tandas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dikutip dalam keterangannya.

48