Home Info Sawit Jelang 3 Bulan Direktur Kelapa Sawit. Ini Sederet yang Sedang Dilakukan

Jelang 3 Bulan Direktur Kelapa Sawit. Ini Sederet yang Sedang Dilakukan

Jakarta, Gatra.com - Pukul 06:55 Wib, lelaki 49 tahun ini sudah menjejakkan kaki di teras Gedung C Kementerian Pertanian di kawasan Ragunan Jakarta Selatan itu, Selasa pekan lalu.

Berbalut kemeja tactial coklat tua dengan emblem Ditjen Bun di dada kiri, ayah dua anak ini nampak semakin gagah.

Terlebih, tubuhnya yang tinggi tegap, sudah jauh lebih singset ketimbang dua tahun lalu, waktu masih menjadi Direktur Perlindungan di direktorat yang sama.

"Berat badan saya turun tujuh kilogram," bekas Direktur Tanaman Semusim dan Rempah ini berkelakar saat menjamu Gatra.com di ruang kerjanya di lantai empat Gedung C itu.

Sejak dilantik menjadi Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma 14 April lalu, jam terbang Ardi Praptono memang sontak tinggi.

Maklum, yang dia urusi oleh lelaki kelahiran Klaten Jawa Tengah ini tak tanggung-tanggung; 16,38 juta hektar kebun kelapa sawit yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Sekitar 6,8 juta hektar kebun itu milik petani, sisanya korporasi.

Belum lagi Ardi harus mengurusi Aneka Palma semacam kelapa. "Walau harus membikin berat badan turun, mengurusi kelapa sawit dengan segala dinamikanya ini, jujur, saya sangat senang," wajah lelaki ini mulai kelihatan serius.

Oleh rasa senang itulah kemudian Ardi seolah tak mengenal lelah, mencari tahu dan mendata apa saja persoalan yang ada di industri kelapa sawit saat ini. Termasuk keberhasilan yang ada.

"Di sektor hulu ada petani dan korporasi. Apa saja persoalan yang dihadapi keduanya, sedang kami data, termasuk yang berhasil. Yang berhasil ini tentu bisa kita jadikan model, menjadi contoh untuk kita kembangkan di daerah lain," katanya sambil menyeruput Kopi Aceh panas yang baru dihidangkan stafnya.

Di Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) misalnya. Apa yang dilakukan oleh KUD Mukti Jaya di Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

"Saya dapat data bahwa koperasi ini telah berhasil menjalankan PSR. Rp25 juta bisa sampai pertengahan P3. Ini kan sesuatu yang luar biasa," ujarnya.

"Di Dharmasraya Sumatera Barat, Mukomuko Bengkulu, Rokan Hilir di Riau dan di Sanggau Kalimantan Barat, program PSR-nya juga berhasil," tambahnya.

Lalu soal kemitraan, Ardi menengok apa yang dilakukan oleh PT. Astra Agro Lestari dengan program Income Generating Activity (IGA) nya di Pasangkayu Sulawesi Barat dan program kemitraan Sinar Mas di Riau, patut ditiru.

"Saat ini kan PSR benar-benar sedang kita kebut. Permentan nomor 3 tahun 2022 jo Permentan nomor 19 tahun 2023 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, serta Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit, telah membuka peluang bahwa PSR itu, selain rekomtek dinas perkebunan, juga melalui kemitraan. Dua skema ini harus sama-sama kita kebut," lelaki ini nampak bersemangat.

Sembari melakukan pendataan, Ardi juga terus membangun komunikasi. Baik dengan pemangku perkebunan di provinsi, kabupaten kota, juga dengan asosiasi petani dan korporasi.

"Kita tahu bahwa belakangan, petani kelapa sawit mengeluhkan soal pupuk, pestisida, sarana dan prasarana serta tataniaga. Mana-mana yang bisa langsung dilakukan oleh kami di Ditjenbun untuk mengatasi itu, tentu akan kami lakukan," katanya.

Dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga kata Ardi, pihaknya terus membangun komunikasi, khususnya tentang pembiayaan apa saja yang bisa diberikan kepada petani sawit yang sifatnya segera.

Satu hal yang paling penting dipahami kata Ardi, mengurusi industri sawit ini enggak bisa sendiri-sendiri. Kebersamaan dan kesolidan musti terbangun.

"Kita telah bicara intensifikasi, bicara tentang keberlanjutan. Ini tentu menjadi tantangan bagi kita bersama," katanya.

"Kami di Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, sangat terbuka kepada lintas stakeholder untuk lebih sering duduk se meja. Kita bicarakan apa maunya kita. Saya yakin, dengan kebersamaan, apapun persoalan akan bisa kita selesaikan. Kuncinya kebersamaan itu," wajah Ardi nampak serius.


Abdul Aziz

93