Home Hiburan Pertama dan Terbesar! Simfoni Alam Raya, Pertunjukan Orkestra Musik di Hutan

Pertama dan Terbesar! Simfoni Alam Raya, Pertunjukan Orkestra Musik di Hutan

Bandung, Gatra.com — Forestra, konser musik orkestra di hutan yang pertama dan terbesar se-Asia Tenggara, akan kembali setelah empat tahun lamanya. Melalui ide konservasi terbarukan sebagai nafas baru konser musik luar ruangan di era pasca pandemi, Forestra mengundang masyarakat untuk merasakan pengalaman baru yang membara melalui beragam musik dalam simfoni indah di tengah Orchid Forest Cikole Lembang Bandung pada 26 Agustus 2023 mendatang.

Setelah sebelumnya mendapat dukungan penuh dari Wonderful Indonesia dan berhasil menghadirkan lebih dari 5.000 penonton pada gelaran keduanya di tahun 2019, Forestra ingin kembali merayakan hubungan intim manusia dengan alam semesta, dengan menghadirkan musik yang lahir dari keindahan alam itu sendiri. Orkestrasi yang dipimpin oleh Erwin Gutawa sebagai Music Director ini sekali lagi akan menjalin harmoni menjadi sebuah pertunjukan yang megah di tengah karya artistik dari Jay Subyakto.

Orkestra Erwin Gutawa (Doc. Forestra)

Tahun ini, Forestra mengundang masyarakat untuk membangkitkan hubungan mereka dengan alam, menyajikan musik yang terasa personal dari lubuk hati hutan belantara. Dengan membawakan konsep Simfoni Rasa Alam Raya, Forestra menyajikan pengalaman yang unik, memungkinkan penonton untuk menjelajahi keindahan sekitar mereka sambil menikmati momen ketenangan.

Setelah sebelumnya berhasil menyelenggarakan koloborasi antara Erwin Gutawa Orchestra dengan musisi-musisi ternama seperti: Once, Isyana Sarasvati, Kelompok Penerbang Roket, dan masih banyak lagi. Tahun ini Forestra 2023 menampilkan jajaran artis yang gemilang pada lineup pertama, yaitu Erwin Gutawa Orchestra bersama Barasuara, David Bayu, Rahmania Astrini, dan Feel Koplo, Forestra menjanjikan lebih banyak musisi lainnya yang akan bergabung pada lineup selanjutnya.

Forestra tidak hanya mencatat tonggak sejarah yang signifikan dalam lanskap musik Indonesia, tetapi juga menggabungkan keunggulan artistik dengan kesadaran lingkungan. Dengan memadukan kekuatan musik dan alam di Orchid Forest Cikole Lembang, Forestra bertujuan memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap lingkungan sekitar dan memicu komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Jay Subyakto, selaku Art Director Forestra, menjamin bahwa konstruksi panggung Forestra dilakukan dengan baik, memastikan perlindungan setiap pohon di lingkungannya.

Musikus Saat Momen Konser (Doc. Forestra)

“Kami sangat senang mengumumkan kembalinya Forestra yang tidak hanya akan dimeriahkan oleh berbagai musisi dengan warna berbeda, tetapi juga menekankan pentingnya konservasi dan penyembuhan setelah masa-masa sulit selama pandemi yang kita hadapi bersama," ujar Jay Subyakto.

Jay menambahkan, kegiatan kali ini menjadi salah satu bentuk perayaan yang membuat masyarakat merasakan kebesaran alam dalam bentuk yang berbeda, yaitu melalui harmoni musik. Dalam menghadirkan Forestra kembali ke panggung, masyarakat diingatkan akan mempromosikan pentingnya konservasi, bukan hanya sebagai tema acara, tetapi juga sebagai isu bersama. “Melestarikan sumber daya alam dan melindungi lingkungan harus menjadi upaya serta prioritas semua pihak. Forestra berharap dapat meningkatkan kesadaran dan menginspirasi individu serta komunitas untuk mengambil tindakan demi masa depan yang berkelanjutan,” ucap Jay.

CEO ABM sekaligus inisiator dari Forestra, Barry Akbar menyebutkan bahwa tiket kategori early bird Forestra yang sangat dinantikan telah terjual habis hanya dalam waktu 20 menit. Antusiasme besar yang mengelilingi acara ini, menurut Barry Akbar, merupakan jawaban dari harapan bahwa Orchid Forest Cikole Lembang dapat sekali lagi menjadi tempat yang memikat dan menstimulasi indera bagi semua penonton setelah pandemi berakhir.

Rasa semangat umat manusia dan jiwanya, secara bersama-sama menghadapi peristiwa pandemi selama bertahun-tahun, menjadi inspirasi terbesar dalam membentuk perayaan Forestra. Menurut Barry, kemanusiaan, musik, dan alam, semuanya memiliki pola yang menjadi benang merah terbentuknya Forestra sebagai tanda pemulihan umat manusia.

“Alam selalu dibalut oleh musim dan siklus. Manusia membentuk pola untuk mengkonseptualisasikan dunia di sekitarnya. Dan melodi-melodi diulang dalam musik, memberikan kenangan yang kuat terhadap pendengarnya,” kata Barry.

“Orkestra mengungkap semua keindahan nada dan harmoni tersebut melalui gerakan sederhana seorang konduktor, dan lahirlah sebuah simfoni indah mekar, yaitu Forestra,” Barry menambahkan.

Barry menyebut, pihaknya antusias memenuhi janji untuk menghadirkan kembali paduan harmonis antara musik dan alam di Orchid Forest Cikole Lembang yang megah. Ia turut mengajak masyarakat menjadi bagian dari perjalanan luar biasa tersebut.

Penonton yang hadir akan memiliki kesempatan untuk menikmati ruang bernafas yang memukau untuk relaksasi, koneksi, dan penyegaran. Adapun penjualan tiket kategori public sales akan dimulai pada 30 Juni 2023, tersedia melalui tiket.com. Segera dapatkan tiket Forestra mulai dari Rp180.000 untuk menjadi bagian dari pengalaman yang tak terlupakan dan ikuti informasi lebih lanjut melalui Instagram @forestra.id.

239