Home Regional Menag Yaqut Akan Hadiri Malam Puncak MQKN 2023

Menag Yaqut Akan Hadiri Malam Puncak MQKN 2023

Lamongan, Gatra.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan hadir pada malam puncak Musabaqoh Qira'atil Kutub Nasional (MQKN) tahun 2023 Senin (17/7) malam.

Malam puncak MQKN 2023 juga akan dimeriahkan oleh group sholawat Syubbanul Muslimin dari Probolinggo.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Waryono mengatakan, MQKN 2023 ini mengusung tema shalawat kerukunan sebagai bagian dari tema besar MQKN 2023.

Baca Juga: Isu Caleg Koruptor Jadi Perdebatan Sengit para Santri Finalis MQKN 2023

“Mari kita pungkasi gelaran MQKN 2023 ini bersama Menag dan Syubbanul Muslimin dengan bershalawat bersama. Sekaligus menyerukan semangat kerukunan seluruh elemen bangsa,” ujarnya.

Waryono yang juga ketua panitia MQKN 2023 ini pun mengundang masyarakat Lamongan dan sekitarnya agar hadir di pesantren Sunan Drajat. Bagi yang tidak bisa hadir langsung dapat menyaksikan melalui live streaming media sosial Kementerian Agama dan TV9. 

Waryono berharap bahwa MQKN 2023 ini mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning.

Adapun MQKN 2023 yang digelar di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur diikuti santri pesantren dan mahasantri Ma’had Aly dari 34 provinsi dan 1 kafilah tuan rumah. Kegiatan yang mengusung tema ‘Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia’ ini dilaksanakan 10-18 Juli 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur.

Baca Juga: MQKN Jadi Potret Indonesia Mainkan Peran Penting Kemajuan Ilmu Keagamaan di Level Global

"Saya harap dalam penyelenggaraan MQKN berikutnya akan semakin bagus, bisa memfasilitasi para santri untuk mengekspresikan kemampuan dan kompetensinya sehingga santri termotivasi untuk belajar lebih baik," harap Waryono.

Menurut Waryono, MQKN bisa menjadi forum silaturahmi antar santri dari penjuru nusantara sekaligus bertukar pengalaman dan ilmu untuk meningkatkan kapasitas para santri dari berbagai provinsi di Indonesia.
Kepada para kiai, dia juga berpesan bahwa tugas mendidik adalah tugas mulia. 

“Mudah-mudahan perjuangan para kiai yang tanpa lelah mendampingi para santri menjadi bagian dari amal ibadah yang akan dibalas oleh Allah SWT,” sebutnya.
 

25