Home Nasional BPIP Gandeng UP Bumikan dan Menduniakan Nilai-Nilai Luhur Pancasila

BPIP Gandeng UP Bumikan dan Menduniakan Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Jakarta, Gatra.com – Universitas Pancasila (UP) Jakarta dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjalin kerja sama untuk menanamkan dan membumikan Pancasila kepada seluruh elemen bangsa serta menduniakan nilai-nilai luhur Pancasila.

Ketua Yayasan dan Pembina UP, Siswono Yudo Husodo, dalam keterangan pers, Rabu (19/7), menyampaikan, kerja sama tersebut merupakan salah satu implementasi pidato Bung Karno berjudul “To Build the World New” yaitu Pancasila dari Indonesia untuk Dunia dalam Sidang Umum PBB di New York pada 30 September 1960.

Menurutnya, Indonesia memasuki babak baru dari pidato Bung Karno tersebut. Dalam peradaban manusia yang sudah brumur lebih dari 10 ribu tahun ini, sudah banyak ideologi yang timbul dan tenggelam.

“Ideologi yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan peradaban manusia, akan hilang. Sekarang kita mencoba menyosialisasikan ideologi Pancasila pada tataran dunia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Pancasila dalam tataran negara dan politik sudah selesai dengan dicantumkannya Pancasila dalam UUD 1945. Namun, dalam kehidupan bermasyarakat ini harus terus diperjuangkan.

“Apalagi kita hidup di dunia yang tanpa batas. Bukan hanya arus orang, modal, uang, teknologi? tatapi juga peradaban, tata nilai, ideologi, sistem nilai yang hampir-hampir tanpa batas,” ujarnya.

Dalam suasana itu, interaksi manusia di dunia ini saling memengaruhi dan saling ingin menghegemoni. Dalam suasana seperti itu, sosialiasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat menjadi sangat penting.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan kehormatan bagi UP. Selain kehormatan, ini juga tanggung jawab yang besar untuk rektor UP dan jajarannya.

“Kita masuk babak baru, dua yang penting: menjadikan Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat, yang kedua, tidak kalah pentingnya adalah Pancasila go internasional,” ujarnya.

Rektor UP, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno. S.H. M.Si., FCBArb., menyampaikan, kerja sama dengan BPIP ini sangat penting. Terlebih lagi, UP sudah mengikrarkan diri untuk menjaga Pancasila.

“Kami siap menjaga Pancasila. Kami siapa melakukan dan mengamankan mission mulia dari BPIP,” katanya.

Kepala BPIP, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., menyampaikan, kerja sama untuk memelihara, mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila ini sangat penting.

“Saat ini pelajaran Pancasila dipinggirkan dalam kehidupan sehingga ada rongga terhadap Pancasila. Maka perlu disikapi dengan kerja sama dengan Universitas Pancasila,” ujarnya.

Sekretaris Utama BPIP, Dr. Adhianti, mengatakan, semua pihak harus bergotong royong dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh elemen bangsa, terlebih lagi telah berubahnya paradigma.

“Sebelumnya paradigmanya adalah goverment, di mana yang sangat terkait itu adalah pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sekarang paradigmanya menjadi governance di mana selain 3 item tadi, ada penta helix [multipihak] dan juga teman-teman media,” katanya.

“Itulah kenapa dalam membumikan Pancasila ini tidak hanya dari kami, dalam hal ini melibatkan Universitas Pancasila dan tentunya kami memerlukan bantuan media,” katanya.

Deputi Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M., menyampaikan, perguruan tinggi mempunyai tridarma. Dalam hal ini, peran UP adalah menyosialiasikan Pancasila kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi action kepada masyarakat karena Indonesia mempunyai misi merdeka, berdaulat sampai adil makmur. Untuk mencapai itu, salah satunya meningkatkan daya saing yang diawali oleh pendidikan, penelitian, pengembangan sehingga negara kita maju,” ujarnya.

Deputi Hukum, Avdokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP, Kemas Akhmad Tajud, menyampaikan, kerja sama ini juga untuk melakukan evaluasi regulasi dan kebijakan sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP.

“Terkait itulah kami melakukan kerja sama dengan Universitas Pancasila, khususnya di bidang hukum, advokasi, dan pengawasan regulasi,” katanya.

Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP menyampaikan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 bahwa semua materi kurikulum pendidikan Pancasila harus mendapat persetujuan dari BPIP. Terkait itu, BPIP pada Juni 2022 telah mengeluarkan 15 buku untuk digunakan dari paud sampai perguruan tinggi.

Kemudian pada tahun ini, BPIP telah menyetujui buku teks utama, yakni 12 untuk guru dan 12 untuk SD dari kelas 1–12. “Dengan pendidikan formal, nantinya para generasi muda kita, Indonesia Emas di 2045 dapat tercapai oleh generasi yang saat ini tengah mengikuti pendidikan formal,” katanya.

Adapun perjanjian kerja sama antara UP dengan BPIP tersebut ditandatangani oleh Rektor UP, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno. S.H., M.Si., FCBArb., dan Deputi Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M.

Setelah itu, acara dilakukan penandatanganan dan peluncuran buku “Pancasila dari Indonesia untuk Dunia” yang tulis oleh Dr. Darmansjah Djumala, S.E., MA. yang juga merupakan Direktur Eksekutif Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila (PSP UP).

Buku tersebut diterbitkan oleh BPIP dan menjadi bukti bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya dipahami dan dipegang teguh oleh bangsa Indonesia, tetapi senantiasa diimplementasikan dalam setiap kesempatan Indonesia ikut serta mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia dan kekeluargaan bangsa-bangsa.

Selepas itu, acara dilanjutkan dengan sosialiasi dan diskusi bertajuk “Nilai-Nilai Luhur Pancasila: Dari Indonesia untuk Dunia” dengan narasumber Dr. Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri RI (periode 2001–2009) dan Prof. Dr. Asvi Warman Adam, APU. dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN).

97