Home Lingkungan Monash-Ecofun Indonesia Galakkan Kesadaran Lingkungan, Bermain Sambil Belajar

Monash-Ecofun Indonesia Galakkan Kesadaran Lingkungan, Bermain Sambil Belajar

Jakarta, Gatra.com - Polusi dan risiko kelangkaan air bersih tengah menjadi sorotan global, termasuk di Indonesia. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indeks Kualitas Air Indonesia tahun ini berada pada 53,88 poin, meleset dari target 55,30 poin. Dari total 34 provinsi, sebanyak 20 di antaranya belum mencapai target karena terdapat 3.881 titik pantau yang tersebar pada 157 kabupaten/kota mengalami penurunan kualitas air.

Merespon masalah tersebut, Monash University’s Sustainable Development Institute (MSDI) bekerja sama dengan Ecofun Indonesia mengembangkan permainan edukatif yang bertujuan memupuk kesadaran lingkungan sejak dini di kalangan anak muda, terutama seputar keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan air bersih. Komitmen tersebut menghasilkan ‘Water Champions’, sebuah board game interaktif yang dirancang untuk menarik minat anak muda melalui perpaduan konten edukasi serta hiburan. Permainan ini menanamkan wawasan akan pentingnya pemeliharaan air bersih dan praktik keberlanjutan, seraya memacu kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.

Melibatkan hampir 100 siswa sekolah menengah yang tinggal di pemukiman dekat aliran Sungai Ciliwung, permainan ‘Water Champions’ menantang pemain kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan masa depan Bumi yang kehabisan sumber air bersih. Tantangan tersebut relevan dengan kehidupan para siswa terkait seiring peran penting Sungai Ciliwung bagi keberlangsungan wilayah ibukota Indonesia dan masyarakat di sekitarnya.

Pendiri Ecofun Indonesia, Annisa Hasanah Arsyad mengatakan, permainan tersebut menjadi platform bagi para siswa agar bisa belajar tentang lingkungan, polusi air, dan keberlanjutan lingkungan, sehingga anak-anak bisa berkontribusi untuk Bumi yang lebih lestari dan lebih baik. Di tengah kesadaran komunitas yang masih relatif rendah untuk pengelolaan air bersih dan konservasi sungai, permainan tersebut berperan sebagai katalisator untuk meningkatkan keterlibatan dan wawasan anak.

“Saya percaya edukasi adalah proses yang dinamis dan menarik. Permainan Water Champions bisa memupuk kepedulian anak-anak terhadap lingkungan melalui proses yang menyenangkan serta mendorong imajinasi, rasa ingin tahu, dan kreativitas mereka,” tutur Annisa.

“Dengan narasi yang bertujuan mendorong masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, kita bisa mewujudkan target keberhasilan proyek ini dalam jangka panjang. Ditambah lagi, board game ini bisa dimainkan semua orang,” ia menambahkan.

Program Water Champions terdiri dari beberapa tahapan meliputi: lokalisasi prototipe permainan Water Champions; menguji permainan dan diskusi kelompok terfokus; melatih para trainer; mencari relawan; percobaan dengan kelompok anak di Kelurahan Katulampa dan Sindangsari di Kota Bogor; penilaian dampak; serta webinar dan Water Champions Social Media Challenge.

Seluruh program tersebut berlangsung dari Agustus 2021 hingga September 2022 serta melibatkan partisipasi aktif hampir 100 anak berusia 12-16 tahun dan 15 fasilitator anak. Selain Water Champions, permainan edukatif Ecofunopoly juga turut diperkenalkan dengan mengangkat beberapa tema lingkungan, seperti seri Sampah dan Emisi Karbon.

Monash Sustainable Development Institute (MSDI), sebagai mitra pertama Ecofun Indonesia untuk kolaborasi permainan edukatif ini, turut menciptakan prototipe Water Champions melalui keterlibatan sejumlah mahasiswa Master of Environment and Sustainability (MES) Monash University, yang juga terlibat dalam MSDI ‘Interdisciplinary Industry Project’. Proses pengembangan permainan ini memakan waktu 15 bulan, dipimpin oleh Annisa, serta perwakilan MSDI Stathi Paxinos dan Dr. Jane Holden.

Asisten Dosen di MSDI, Stathi Paxinos, yang terlibat dalam menciptakan prototipe pertama sebagai mahasiswa MES, menggambarkan proses pengembangan permainan tersebut sebagai pengalaman yang menantang, tetapi sangat bermanfaat. “Program ini amat berarti untuk kami semua, dan rasanya luar biasa melihat permainan edukatif ini digunakan untuk membantu anak-anak di Kota Bogor,” tutur Stathi.

Ia mengaku belajar banyak mengenai potensi pemanfaatan permainan dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar, dan berharap Water Champions akan membantu para murid memahami dan mencari solusi dalam mengatasi tantangan keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Urban Water Cluster Manager di Monash University's Sustainable Development Institute, Dr. Jane Holden menekankan pentingnya memberdayakan generasi selanjutnya demi menyelamatkan masa depan Bumi. “Berkolaborasi dengan Ecofun Indonesia, inisiatif ini menunjukkan kemampuan pembelajaran berbasis permainan dalam membentuk masyarakat yang lebih sadar lingkungan,” papar Dr. Holden.

MSDI memegang teguh komitmennya dalam membentuk dunia yang lebih baik untuk generasi masa depan. Selaras dengan strategi Impact 2030 Monash University, MSDI menyadari peran penting institusi pendidikan dalam mendorong perubahan global yang positif melalui riset ekstensif, edukasi, kolaborasi, dan dampak sosial.

“Di MSDI, kami berambisi memanfaatkan pengetahuan yang kami miliki di Monash University dan menerapkannya untuk mengatasi masalah di masyarakat dengan cara praktis dan inklusif,” ucapnya.

Pihaknya berharap permainan ‘Water Champions’ dapat menanamkan pengetahuan tentang pengelolaan air sehingga generasi muda akan terdorong untuk menggunakan dan menjaga pasokan air dengan bijak demi keluarga, komunitas, dan ekosistem di mana mereka tinggal. “Melalui kolaborasi berdampak, termasuk dengan Ecofun Indonesia, kami ingin menginspirasi perubahan perilaku di kalangan anak muda sebagai generasi pembuat perubahan di masa depan,” tandas Dr. Holden.

110