Home Hukum Terlibat Aksi Tawuran, Siswa SMK Dijemput Polisi di Sekolah

Terlibat Aksi Tawuran, Siswa SMK Dijemput Polisi di Sekolah

Purworejo, Gatra.com- Polisi mengamankan siswa sebuah SMK swasta di Purworejo, Jawa Tengah, yang terlibat dalam tawuran di wilayah Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Aksi saling kejar puluhan remaja yang bersekolah di Purworejo dan salah satu SMK swasta Kota Magelang itu terekam kamera dan viral di media sosial sejak Senin (17/07/) lalu.

 

Sejumlah polisi berpakaian preman nampak mendatangi sekolah yang cukup favorit itu hari ini, Kamis (20/07) untuk menjemput para siswa yang terlibat dalam Kasus tawuran. Sebanyak 8 anak berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pembinaan dengan didampimgi oleh guru. Sesampai di Mapolres, orang tua anak-anak tersebut pun dipanggil.

"Anak-anak yang diamankan hari ini merupakan pengembangan dari 6 anak yang telah diamankan Selasa malam lalu. Dari pengembangan, total ada 30 anak yang terlibat tawuran di Jalan Purworejo-Magelang KM 15 itu. Semua yang diamankan sejumlah 14 anak, yang 16 anak masih PKL hari ini tidak masuk sekolah," tutur KBO Reskrim Polres Purworejo, Iptu Tri Atmoko, Kamis (20/07).

Menurut Iptu Tri Atmoko, para siswa saling tabtang melalui media sosial Instagram. "Dari keterangan, salah satu anak SMK di Purworejo mengirim dirrect message (DM) ke SMK di Kota Magelang. Intinya menantang agar mengajak murid-murid baru untuk saling bertemu di jembatan kembar yang masuk wilayah Kecamatan Bener. Mereka juga menggunakan Whats App Group (WAG) untuk mengajak temannya," papar Tri Atmoko.

Karena medsos menjadi media untuk saling tantang dan melakukan tawuran, Iptu Tri Atmoko mengimbau agar orang tua mengawasi penggunaan HP milik anaknya. "Kami imbau para orang tua mengecek komunikasi anak-anaknya. Mereka komunikasi apa dengan siapa. Jika anak di luar rumah dan tidak sedang sekolah, seyogyanya ditanya keberadaan di mana, dengan siapa dan kepentingannya apa. Supaya peristiwa sepetti ini tidak terjadi lagi," imbau Tri Atmoko.

Sementara itu, salah satu pelajar berinisial LB saat diwawancara mengaku dijemput polisi malam hari setelah kejadian di rumahnya yang berada di Kecamatan Kaligesing. "Saling tantang lewat Instagram, lalu malam sebelum ketemuan itu kami disuruh kumpul di warung. Sudah ada janjian dengan SMK swasta di Kota Magelang. Siswa sana nantang sini, kami mintanya kosongan (tidak bawa sajam), tapi sana mintanya bawa sajam. Senin sekitar pukul 16.30 WIB ketemu tapi belum sempat aksi mereka balik. Tapi ternyata sudah viral," tutur LB yang duduk di bangku kelas 12 ini.

Dari aksi itu, polisi mengamankan barang bukti beberapa bilah senjata tajam dan sebuah kembang api yang akan digunakan untuk selebrasi usai tawuran. Adapun senjata jam yang berhasil diamankan adalah dua buah celurit ukuran panjang dan sedang, gosir (golok sisir), pedang sepanjang satu meter dan gir motor.

Sedangkan pihak SMK, melalui pembina yayasan, Ari menegaskan, pihaknya tidak akan menolerir anak-anak yang melakukan tiindakan indisipliner. "Saya tidak tahu ada kejadian tawuran lagi di Bener. Kami rela (siswa diamankan polisi). Karena ingin sekolah jd bersih. Kalau memang di berikan sanksi disiplin oleh guru tdk mempan, silakan polisi," ujar Ari.

Pihak sekolah, lanjytnya, sudah memberikan aturan sanksi dengan memakai sistem poin. Jika seorang sisws mencapai poin 100 maka diberi pilihan pindah sekolah atau dikeluarkan.

296