Home Regional Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Gas Elpiji di Batam Mencukupi

Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Gas Elpiji di Batam Mencukupi

Batam, Gatra.com – Pertamina Patra Niaga dan Disperindag Kota Batam memastikan persediaan gas elpiji 3 kilogram mencukupi di tingkat pangkalan dan pengecer. Kepastian tersebut, diketahui setelah mereka menggelar sidak ke sejumlah pangkalan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (31/7).

Sales Brach Manager Retail Wilayah Barat Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fadlan mengungkapkan, untuk menghindari kelangkaan pihaknya telah melakukan penambahan pasokan. Untuk Batam penambahan dilakukan hampir 50 persen, yakni sekitar 22.400 tabung per hari.

“Penambahan pasokan didistibusikan Sabtu, Minggu, dan Senin masing-masing penambahan sebanyak 22.400. Penambahan itu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada saat ini. Normalnya, kuota distribusi di Batam sekitar 45 ribu tabung per hari," katanya.

Baca Juga: Gas LPG 3 Kilogram di Kudus Mulai Langka

Menurutnya, jumlah pasokan elpij dikira akan mencukupi jika masyarakat melakukan pembelian sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pertamina juga terus mengkaji terjadinya kelangkaan, apabila masyarakat tidak panic buying.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau memastikan, adanya informasi di media sosial terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kota Batam belakangan ini tidak benar. Informasi itu dari luar Batam, masyarakat diminta tidak terpengaruh.

“Elpiji kita stoknya cukup. Kami dan Pertamina sudah memastikan ke lapangan. Warga membeli berlebihan atau panic buying saja. Karena ada berita yang beredar ada kelangkaan elpiji, padahal dari luar Batam. Jika menemukan, stok gas melon kosong di pangkalan, kemungkinan masih dalam pengantaran," ujarnya.

Baca Juga: Kurangi Beban Fiskal Negara, Ekonom Setuju LPG 3 KG Dibatasi

Salah satu pemilik pangkalan elpiji di Batam Ipoon mengatakan, stok di tempatnya juga terbilang aman untuk kebutuhan warga sekitar. Rata-rata kebutuhan tertinggi dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun jumlahnya masih mencukupi.

“Pengantaran bisa dibilang lancar, apabila terlambat mungkin pas libur tanggal merah atau dalam perjalanan. Kami kalau langka, pasti pusing. Cuma sejauh ini masih cukup lancar,” kata, wanita paruh baya teresbut.
 

124